Shane yang berada didalam mobil sedang memandangi Alfie yang tengah berdiri di depan pagar sekolahnya. Alfie tampak sedang menunggu seseorang. Shane merasa penasaran sedang menunggu siapa ia dipinggir jalan. Perlahan Shane pun membuka pintu mobilnya dan berniat untuk menghampiri Alfie yang berada diseberang jalan.
Namun Shane mengurungkan niatnya tersebut begitu melihat sebuah motor berhenti dihadapan Alfie. Seorang pria tampak memberikan Alfie sebuah helm padanya.
"Maaf, sudah membuatmu menunggu lama" ujar Dylan merasa tak enak hati sembari memberikan sebuah helm pada Alfie.
"Santai saja, kau hanya mengambil motormu diparkiran dan aku tidak merasa kau menelantarkanku disini" Alfie berupaya membuat Dylan tak merasa canggung padanya.
"Baiklah. Kalau begitu, ayo aku antar kau pulang. Kau tidak ingin berlama-lama disini, bukan?" ujar Dylan.
"Tentu saja tidak" Alfie pun segera naik ke jok belakang dan mengenakan helmnya. Seperti sudah terbiasa, Alfie langsung memeluk tubuh Dylan dari belakang tanpa Dylan minta.
"Pegangan yang kuat. Karena aku akan mengendari motor ini dengan sangat laju" ujar Dylan agar Alfie mempererat pelukannya.
"Hei, santai saja tukang ngebut. Rumahku tak akan lari meninggalkan kita" Alfie sedikit memprotes ucapan Dylan barusan. Keduanya pun saling tertawa. Dylan segera menarik gas motornya dan berlalu dari depan sekolah mereka.
Shane yang sedari memandangi keduanya pun hanya bisa terdiam diseberang jalan. Rasanya ia tak mampu untuk melangkahkan kakinya menghampiri Alfie yang tampak akrab sekali dengan Dylan sebagaimana dengan dirinya dulu. Hatinya terasa lelah merasakan kesedihan yang tak berujung melihat Alfie, pria yang ia cintai bahagia bersama orang lain.
'Seharusnya aku lah orang yang membuatmu tertawa, Alfie' batin Shane yang merasa sedih dan kecewa.
Dengan langkah lesu, Shane pun kembali kedalam mobilnya dan segera berlalu dari tempat ia memarkirkan mobilnya.
"Hari ini ada bazar mingguan didekat taman kota. Apa kau mau mampir kesana?" seru Dylan didepan sembari melajukan motornya.
"Bazar? Y-ya. Aku mau kesana. Bawa aku kesana" seru Alfie dibelakang menanggapi dengan riang tawaran Dylan tersebut.
Dylan pun segera melajukan motornya menuju ketempat dimana bazar tersebut diselenggarakan.
******
"Ramai sekali disini" ujar Alfie begitu sampai ditempat bazar tersebut diselenggarakan. Terletak berdekatan dengan taman kota. Banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang dengan barang bawaan mereka.
"Apa kau ingin membeli sesuatu?" Dylan bertanya pada Alfie yang terus menebarkan pandangannya ke sekeliling tempat ini.
"Ngg... Aku ingin....",
"Bagaimana dengan sepotong waffle hangat untukmu?" ujar Dylan karena melihat Alfie yang tampak kebingungan.
"Waffle? Terdengar lezat. Tapi apakah ada yang menjualnya disini?" Alfie kembali menebarkan pandangannya ke berbagai stand makanan yang berdiri ditempat bazar ini diadakan.
"Kita akan mencarinya bersama-sama" Dylan pun segera meraih tangan Alfie dan menggandengnya mencari stand yang menjual kue waffle.
Dylan terus memperhatikan stand-stand yang ia dan Alfie lalui. Sedangkan Alfie sendiri sedang merasakan pipinya memanas tiap kali ia melihat tangan Dylan yang menggandeng tangannya.
"Itu dia, disana" ujar Dylan sembari menunjuk sebuah stand kue waffle yang tak jauh dari hadapan mereka.
Dylan dan Alfie pun segera mendekati stand tersebut. Ada banyak sekali orang-orang yang ingin membeli kue waffle sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident (The First)
RomansaTAMAT 23 November s.d 15 Desember 2017✍ [Book 1 of 3] Berawal dari pertemuan yang tak disengaja saat Alfie tengah melewati jam kelasnya dengan menyendiri di aula basket, ia berkenalan dengan seorang siswa bernama Shane yang tak diketahuinya adalah p...