43#LBAS1

2.9K 283 10
                                    

Malam ini, Hideko mengundang Alfie dan ketiga sahabatnya untuk ikut hadir dalam perayaan malam ulang tahunnya. Mereka baru saja kenal selama tiga hari, namun nampaknya Hideko merasa senang berteman dengan Alfie, Benny, Ramsey dan terlebih lagi pada Ryan. Gadis itu merasa jatuh hati pada Ryan sejak pertama kalinya bertemu pria itu dijalan waktu itu saat sedang bersama neneknya.

Alfie sedang merapikan rambutnya di depan cermin. Wajahnya yang terlihat berseri-seri tiba saja berubah muram saat mengingat pertemuannya dengan Shane tadi sore secara tak sengaja.

"Sepertinya Shane sudah banyak berubah. Aku tak pernah melihatnya merokok sebelumnya. Terlebih lagi ia menawarkan rokok miliknya padaku. Apa dia sudah gila?" ujar Alfie dengan wajah yang tampak sedang menerawang sesuatu.

"Huh! Ini karena tadi dia datang tiba-tiba begitu saja. Sekarang lihat, pikiranku kembali dirasuki oleh dirinya!" Alfie menggeleng-geleng kepalanya dengan kuat.

"Stop thinking about him!" final Alfie sembari menunjuk pantulan bayangannya dibalik cermin.

Tiba-tiba saja Alfie mendengar suara gaduh dari bawah. Bibi Anne terdengar sedang berteriak-teriak mengusir seseorang. Terdengar samar nama Shane disebut oleh bibi Anne.

"Ada apa dibawah?" Alfie merasa penasaran dan segera berjalan kearah pintu kamarnya. Begitu ia menuruni tangga, Alfie melihat Shane yang sedang dihalau oleh bibi Anne agar tak menemui dirinya.

"Hei! Mau apa kau kemari?!" seru Alfie begitu melihat Shane dari tangga.

"Alfie! Alfie!" Shane segera menghampiri Alfie dengan cepat dan tak mempedulikan bibi Anne yang terus berupaya menghalaunya.

"Mau apa kau?!" bentak Alfie saat Shane meraih tangannya.

Shane segera menarik tangan Alfie membawa dirinya keatas.

"Hei! Lepaskan aku!" seru Alfie namun Shane menahan genggamannya dengan kuat hingga Alfie terpaksa mengikuti langkah kaki Shane menaiki anak tangga.

Shane membawa Alfie masuk kekamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Bibi Anne mengejar mereka dan menggedor-gedor pintu kamar Alfie yang terkunci.

"Shane?! Apa kau sudah gila?! Mau apa kau kemari?! Keluar sekarang juga dari kamarku dan pergi dari sini!" bentak Alfie mengusir Shane.

"Tidak, tidak. Alfie, dengarkan aku dulu! Kau sedang dalam bahaya saat ini!" Shane berusaha untuk membuat Alfie mendengarkan perkataannya.

"Shane! Aku akan menelpon 911 jika kau tidak keluar dari kamar Alfie!" bibi Anne terus menggedor-gedor pintu kamar Alfie.

"Apa maksudmu?! Sekarang kau keluar dari kamarku!" Alfie kembali mengusir Shane.

"Aku bersumpah, Alfie! Gosh! Apa kau tidak lihat luka dibibirku ini?! Aku bertarung melawan orang yang berusaha untuk menjahatimu!" Shane menunjukkan bibirnya yang pecah karena tinjuan Dylan di cafe tadi saat keduanya berkelahi.

Alfie terperangah dan baru menyadari jika bibir Shane tampak berdarah.

"Kau habis berkelahi dengan siapa?! Ternyata selain merokok, kini kau juga gemar beradu otot dengan orang asing?! Kau memang terlihat seperti berandalan sekarang!" bentak Alfie yang masih meragukan Shane.

"Sovia! Ya! Gadis itu dan sepupunya berusaha untuk melenyapkan nyawamu hari ini juga!" Shane memberitahu niat jahat Sovia dan Dylan pada Alfie.

"Kau sudah gila Shane. Kau mengatakan itu karena kau ingin membatalkan pertunanganmu dengan Sovia dan kembali lagi padaku. Iya kan? Aku tak habis pikir kau sejahat itu Shane. Dirimu benar-benar berbeda sekarang." Alfie terus menyangkal perkataan Shane.

Love By Accident (The First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang