Alfie memerhatikan seorang pemuda yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri. Dan pria tersebut nyatanya orang yang berbeda dengan Shane. Ada perasaan kecewa dalam benak Alfie. Namun, saat ini dirinya dibuat penasaran dengan sosok pria seusianya yang ada di hadapannya sekarang ini.
"Kau sendirian saja di sini?" tanya pria itu sembari mendekati Alfie.
"Menurutmu?" Alfie menanggapi dengan angkuh.
"Tentu saja kau sendirian. Aku tak melihat siapa-siapa lagi di sini."
"Lalu untuk apa kau bertanya?" Alfie berlagak sinis di hadapan pria itu.
Pria itu hanya tersenyum, lalu ia mengambil bola basket yang berada tepat di bawah kaki Alfie. Alfie tetap pada posisinya memerhatikan pria itu sembari memangku kedua tangannya.
"Kalau tak salah, Namamu Alfie, 'kan?" pria itu menatap Alfie menelisik wajahnya.
"Kau mengenalku?" sontak tatapan Alfie membulat di balik kacamatanya.
"Vokalis band The Skies. Bagaimana mungkin aku tak mengenalmu. Kau dan ketiga temanmu cukup populer di sekolah ini," jelas pria itu sembari memutarkan bola basket di ujung jari telunjuknya.
Alfie berpikir perkataan pria itu ada benarnya. Bagaimana mungkin tak ada yang mengenalnya di sekolah ini. Band yang ia dirikan bersama ketiga sahabatnya cukup terkenal di sekolah mereka. Hanya saja, Alfie kurang begitu berbaur selain bersama Benny, Ryan dan Ramsey.
"Kenapa kau melamun?" pria itu menjentik-jentikan jarinya di hadapan wajah Alfie.
"Bukan urusanmu," balas Alfie dengan sinis begitu tersadar.
"Perkenalkan, namaku Dylan." ujar pria itu sembari menjulurkan tangan kanannya.
Alfie mengangkat sebelah alisnya memerhatikan uluran tangan pria itu.
"Ada apa? Kau bukan tipe orang yang bersikap angkuh pada orang yang baru kau kenal, 'kan?" perkataan Dylan membuat Alfie melebarkan sedikit kedua matanya.
Alfie bukan ingin bersikap angkuh pada pria itu. Hanya saja, saat ini suasana hatinya sedang tidak bersahabat. Bayang-bayang akan diri Shane masih memenuhi pikirannya.
"Huh, aku Alfie. Bukankah kau sudah mengenalku?" ujar Alfie dengan bersungut-sungut sembari membalas jabatan tangan Dylan.
Dylan hanya tersenyum menanggapinya. Lalu bertanya, "Jadi, kau sedang apa sendirian di tempat ini?"
"Tidak ada. Kenapa kau terus menanyakan itu?"
Dylan mengira Alfie memang sedingin itu. Dia membuatnya bingung ingin berkata apa lagi. Dylan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
Tak acuh, Alfie membuang pandangannya ke arah lain.
"Apa kau ingin bermain basket?" Dylan bersuara. Sontak pertanyaan itu membuat Alfie kembali menatap kearah Dylan.
Itu pertanyaan yang sama yang dilontarkan Shane saat keduanya baru saja berkenalan. Kenangan dirinya bersama Shane kembali bangkit dalam benaknya.
Alfie mendesah sesaat mengalihkan pilunya. "Kalau begitu, kita mulai sekarang."
Dylan pun langsung melemparkan bola basket ditangannya pada Alfie.
"Kau yang lebih dulu memulai permainan ini, " tantang Dylan.
"Baiklah." Alfie menerima tantangan tersebut.
Alfie pun langsung memantul-mantulkan bola basket tersebut ke lantai. Ia menggiring bola tersebut ke arah ring. Namun, tidak dengan mudah begitu saja. Dylan dengan sigap menghalangi jalannya. Ia berusaha merebut bola tersebut dari tangan Alfie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident (The First)
RomanceTAMAT 23 November s.d 15 Desember 2017✍ [Book 1 of 3] Berawal dari pertemuan yang tak disengaja saat Alfie tengah melewati jam kelasnya dengan menyendiri di aula basket, ia berkenalan dengan seorang siswa bernama Shane yang tak diketahuinya adalah p...