#6

1.4K 179 3
                                    

Happy reading guys.
.
.
.

Autor pov'-'

Waktu sekolah tlah berlalu. Para murid berhamburan keluar dari sekolah. Jemputan nya pun telah menunggu. Dengan pelan amber juga ikut keluar dari sekolah. Banyak yang sengaja berhenti ketika melihat amber berjalan.

"Oppa tunggu" teriak seorang yeoja yang tak lain adalah irene.

"Amber oppa kenapa terus berjalan ketika aku memanggimu" irene mulai mengimbangi jalan nya bersama amber.

"Mian.."

"Ingin pulang bersama ku? Aku bisa mentarmu sampai tujuan dengan selamat." Dengan senyum irene menawarkan tumpangan.

"Hei mobilku cukup bagus." Irene memegang tangan amber dan menghentikan jalan nya.

"Tidak. Aku tak ingin menghabiskan waktu untuk menaiki benda itu." Kali ini amber berkata lebih panjang.

"Jika tak naik mobil, itu tanda nya kau akan berjalan? Hahaha yang be-" tawa irene terhenti karena amber mengangguk.

"Hmm apa aku bisa berjalan dengan mu?" Amber mengangguk lagi. Ada raut senang saat amber mengisaratkan iya.

Kedua nya berjalan pelan menyusuri jalanan. Sedikit sepi karena hari memang sudah sore dan sebentar lagi gelap akan datang.

Mereka berjalan sekirar 15 menit. "Apa kau yakin ini jalan rumah mu oppa?" Irene bertanya pelan. Ia tak ingin amber salah paham pada nya.

"Kurasa" jawab amber pelan. Mereka kembali melanjutkan perjalanan nya. Bagi amber ini tak lelah tapi tidak dengan irene ia mulai kelelahan.

"Bisahkah kita berhenti sebentar. Aku sangat lelah oppa. Dan Bukankah ini jalan yang kita lewati tadi?" Amber melirik jalanan nya lagi.

Yang tak bisa amber lalukan adalah mengigat jalanan yang sudah ia lewati.

"Itu apa?" Tunjuk irene pada bayangan yang tercipta karena penerangan yang kurang memadai.

Amber menatap lurus pada seseorang yang mulai mendekat. Irene yang takut, malah berpegangan pada amber. Mata amber terus menatap tanpa berbicara. Orang itu pun berjalan semakin dekat meski lunglai.

"Oppa apa yang harus kita lakukan? Ia semakin mendekat" irene mulai panik.

Amber pun memegang tangan irene. Pandangan lurus amber berali memandang irene. Rasa aman dan nyaman. Itulah yang terasa meski orang tersebut semakin mendekat keara mereka.

Tiba tiba cahaya mobil menimpa amber dan irene. Kedua nya pun memandang siapa yang turun. Berbeda dengan irene yang menutup mata nya karena cahaya nya. Amber justur melihat lurus tampa merasa terganggu dengan silau nya.

"Amber irene. Apa yang kalian lakukan disini?" Seorang namja bericap.

"Eric oppa. Kris oppa.. syukurlah kalian datang. Disana.." ucap irene terhenti karena orang tersebut tiba tiba berlari ke arah mereka dan membuat suara yang sangat menyeramkan.

"Mungkin itu orang mabuk. Biar aku urus" kris berkata. Setelah itu ia berlari mendekat kearah orang tersebut.

Kris melompat dan menendang orang tersebut hingga tersungkur. Tapi orang tersebut kembali berdiri dan mencoba memukul kris. Saat orang tersebut mencoba memukul, lengan kiri kris menangkis nya dengan baik tapi sayang orang tersebut dengan cepat nya menyusul pukulan kedua nya hingga kris terjatuh.

Kaki nya mencoba untuk menginjak kris tapi dengan cepat pula kris berguling lalu menendang orang tersebut hingga ia kembali jatuh. Orang tersebut kembali berteriak hingga membiat suara yang sangat mengerikan.

Believe In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang