#15

1.6K 197 40
                                    

Happy reading guys..
.
.
.
.
.

Autor pov'_'

Krystal menatap bayangan nya di cermin yang terterah di kamar nya. Meski dengan sedikit riasan di wajah sudah menambah kecantikan nya.

"Cantik.." ujar nya dengan nada bangga.

Dengan pelan krystal melangka keluar dari kamar nya setelah tiga jam dirinya berdandan.

"Apa tamu ku sudah datang?" Ujar krystal pada pelayan yang ada di ruang tengah rumah nya.

"Belum nona"

"Lalu dimana omma?" Tanya krystal lagi.

"Nyonya masih di dapur nona" tanpa membalas, krystal melangka kedapur rumah nya.

"Omma.. " krystal memeluk ny. Jung dari arah belakang.

"Hmm kau sudah selesai berdandan?" Ny. Jung tersenyum melihat purti nya sepertinya bahagia. Jarang melihat seorang krystal tersenyum.

"Apanya yang berdandan.." ny. Jung masih tersenyum melihat krystal mengelak. Padahal sudah jelas melihat nya.

"Aish sudahlah.. aku akan menunggu di depan saja."

Krystal pov'-'

Kemana stupid itu? Harusnya dia sudah datang tapi kenapa belum juga tiba. Haruskah aku menelfon nya? Kuharap ia tak terlambat karena ini kali pertama kunjungan nya kerumah ku.

Sejak kejadian di malam itu, aku dan dirinya menjadi dekat. Dan kejadian itu sudah berlalu sejak dua minggu lalu.

Flashback..

"JAWAB.. KENAPA DIAM SAJA?" Aku hanya diam. Ketakutan ku semakin menjadi saat orang aneh itu kembali berteriak.

"Lepaskan mereka" Ucap amber. Kenapa dia selalu setenang itu?

"Kau ingin menentang kami? Baiklah aku akan membunuh semua teman teman mu. Setelah itu baru dirimu?" 

"Amber.. bawa krystal juga kris pergi dari sini. Aku yang akan mengalikan perhatian nya." eric berteriak. Aku hanya diam tubuh ku sangat kaku sekarang ini.

"Percaya padaku" aku melihat nya tersenyum.

"Tap-" aku menahan eric. Entah kenapa aku ingin mempercayai amber.

Aku merasa aman jika amber ada di dekat ku.

"Krys.. kita tak bisa membiarkan amber sendiri. Ikuti cara ku"

"Aku mempercayai nya eric. Jadi tetap diam disini" perintah ku.

"Baiklah.. amber hati hati" aku dan eric mencoba untuk tenang. Aku tak ingin amber panik dan kehilangan konsentrasi. 

"Wah wah wah.. kalian ingin membuat tim sekarang?" Orang itu berjalan mendekati amber. Tuhan selamatkan dia. Kumohon biarkan amber menang.

"Kau takut sekarang? Kenapa tak melihat aku?"

Autor pov'_'

"Berlutut.." suara amber terlihat dingin.

Mata nya sudah berganti warna menjadi merah.

"Aaghhh apa ini?" Teriak orang yang ada di depan nya.

"Erlan apa yang terjadi?" Teriak  orang yang tadi memukul kris hingga tak sadarkan diri.

Dengan cepat ia berlari keara amber dengan penuh amara saat melihat teman nya hanya tertunduk bahkan tak mampu mengangkat wajahnya memandang amber.

Believe In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang