#24

1.4K 164 18
                                    

Happy reading guys..
.
.
.
.

Autor pov'_'

Amber duduk disamping kasur. Tangan nya menggenggam tangan krystal yang terlihat lelap tertidur. Mata nya awas memperhatikan lekukan tubuh juga indah nya wajah sang princes yang kini menjadi tanggung jawab nya.

"Kau akan terus memandangi ku?" alis amber terangkat ketika krystal berbicara.

"Kau tak tidur?"

"Aku tak bisa tidur" amber menganggu saja.

"Stupid..."

"Apa?"

"Ayo tidur bersama ku"

"Aku tak bisa tidur."

"Wae? Apa kau tak mengantuk?"

"Tidak."

"Ish.. setidaknya biarkan aku memeluk mu."

"Baiklah.." amber berdiri dan membentangkan tangan nya.

"Bukan seperti itu. Ayo sini berbaring di sebelah ku" tarik krystal hingga amber kembali terduduk.

"Ayo berbaring" perintah krystal sangat tajam.

Amber mengikut saja. Tubuh nya dengan perlahan berbaring diatas kasur yang sejak tadi krystal tidur.

"Yaak kau seakan tidur di peti mati saja. Bagaimana tangan juga kaki mu seperti itu? Aish jangan sekaku ini amber" kelu krystal melihat gaya tidur amber.

Sementara amber memandang dengan penuh tanya. Kenapa krystal masih saja marah? Mungkin itu terlihat jelas di wajah amber.

"Satu tangan mu dibuka seperti ini. Setelah itu biarkan aku tidur seperti ini. Dan tangan yang satu nya lagi peluk aku seperti ini." Ucap krystal di ikuti gerakan mencontoh apa yang ia katakan.

Sekarang amber tidur dengan tangan kiri sebagai alas kepala krystal, juga tangan kanan nya sebagai selimut karena membungkus krystal dengan pelukan nya.

Sementara krystal lebih mendekatkan kepala nya di dada amber. Tangan nya juga membalas pelukan amber dengan senang hati.

"Apa kau yakin bisa tidur seperti ini?" Amber merasa itu bukan kah tak nyaman. Tangan nya juga tak selembut bantal jadi kenapa krystal menyukai nya.

"Diamlah.." krystal mengeratkan pelukan nya pada amber.

Amber menutup mulut nya kali ini. Tak lagi berbicara adalah pilihan yang baik karena sejak tadi krystal selalu saja memarahi nya.

"Amber apa mereka tadi seorang nobles?"

"Iya"

"Lalu kenapa mereka menyerang mu?"

"Karena martabat harus selalu menjadi yang pertama"

"Apa maksudmu?"

"Kami terikat dengan tradisi. Meski harus mati itu harus secara terhormat. Tidak boleh terlihat lemah karena kami adalah seorang bangsawan yang pemberani"

"Apa kau harus membuat nya tiada? Maksudku bukan kah mereka sudah minta maaf?"

"Mereka harus tidur abadi sejak lama hanya saja mereka tak mau itu sebab nya aku yang harus melakukan nya"

"Tapi kau terlihat sedih kenapa?" Krystal sedikit mendonga kan kepala nya.

"Hanya perasaan berkabung. Bukankah manusia juga melakukan itu"

"Kau akan terus berbicara atau tidur princes?" Lanjut amber karena krystal masih memandangi nya.

"Aku merindukan mu itu sebabnya biarkan aku seperti ini lebih lama." Ucap krystal dengan lembut nya. Amber sedikit tersenyum.

Believe In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang