#17

1.4K 180 27
                                    

Happy reading guys..
.
.
.
.

Autor pov'_'

Krystal terduduk lemas di bangku kelas. Raga juga jiwanya begitu tak bersemangat karena sudah dua hari amber tak datang kesekolah mereka.

Meski amber telah mengatakan jika dirinya harus kembali karena suatu urusan, tapi tetap saja itu tak akan mempengaruhi semangat nya.

"Soojung ayo kekantin" ucap victoria yang menjadi sedikit jengah akan sikap krystal.

Sejak kemarin krystal menjadi uring uringan. Bahkan kelas sudah sepi karena semua sudah kekantin.

"Kalian saja.." tolak krystal yang memendamkan wajahnya di meja.

"Apa ini karena amber?" Tanya luna dengan raut wajah bertanya penuh semangat.

"Anniyeo..." jawab krystal cepat.

"Lalu apa yang membuat mu menjadi seperti ini? Bukankah waktu nya bertepatan dengan kabar amber yang kembali ke negara nya?" Luna berasumsi sendiri.

"Aku hanya tidak ingin kekantin. Apa salahnya?" Krystal masih mengelak.

"Baiklah... Kalau begitu bisakah kau menjawab apa ini?" Victoria mengangkat tangan krystal yang terterah cincin yang di kenakan krystal.

"Ini cincin.."

"Kami tahu soojung itu cincin. Yang bilang donat siapa?" Sulli menambah setelah lama diam.

"Kukira kalian tak tahu" jawab krystal dengan enteng nya.

"Jangan mencoba mengahlikan pembicaraan.. kurasa kau tak pernah suka mengenakan cincin selain keacara soojung" kali ini krystal harus jujur pada mereka.

"Ini dari stupid itu"

"Bukankah ini berlian?" Luna melihat jelas cincin yang di pakai oleh krystal. Victoria mengangkat tangan krystal pelan melihat lebih jelas batu yang terterah di tengah cincin itu.

Alangka kagetnya saat melihat berlian yang berwarnah merah darah melekat indah di cincin yang krystal kenakan.

"Jeongmal? ommo ini.." mereka mentap krystal tak percaya. Kali ini ia salah mengatakan jika itu dari amber.

"Amber memberimu ini? Katakan yang jujur soojung apa kalian berkencan?" Krystal mengangguk pelan. Ia takut teman teman nya marah karena amber sama sepertinya bukankah itu dilarang.

"Mianhe.." krystal tertunduk tak memberanikan diri.

"Aahhh aku sangat iri.." ucap victoria.

"Aku juga unnie..  bagaimana bisa amber mau dengan soojung. Bukankah amber telihat acuh akan soojung. Lagipula itu berlian yang sangat langka" ujar luna masih tak percaya.

"Aku juga sangat iri padamu soojung.." tambah sulli.

Kali ini krystal yang tak percaya dengan rekasi dari sahabat sahabat nya. Bukannya mereka harus marah jika tahu amber dekat dengan nya terlebih mereka juga sudah berpacaran.

"Pelankan suara kalian jika ada yang mendengar bagaimana?" Ucap krystal sedikit tak suka.

"Harusnya kau berterima kasih jika mereka mendengar nya. Itu akan membuat mereka sadar jika amber tak sendiri lagi dan soojung kita yang behasil mendapatkan hati nya.." luna terlihat lebih bersemangat lagi.

"Apa kalian tak merasa jijik dengan ku?" Tanya krystal dengan tatapan menunduk.

"Untuk apa? Siapa yang menyangka jika dirinya seorang yeoja soojung. Bahkan yeoja disini secara terang terangan menujukan ketertarikan pada amber. Jadi reaski seperti apa yang harus kami berikan? Apa Rasa malu jika berteman dengan orang yang memiliki kekasih memberikan hadiah yang belum tentu namja lain mampu berikan?" Jelas victoria langsung.

Believe In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang