#35

1K 144 38
                                    

Happy reading guys..
.
.
.
.

Autor pov'_'

Tap... Tap... Tap.. Tap...

Langka kaki yang menggema, membuat aktifitas yuri terhenti. Yuri yang semula membaca beberapa file perusahaan kini menatap ujung pintu yang memisahkan antara dirinya juga suara yang semakin lama semakin dapat ia dengar dengan jelas nya.

Mata yuri penatap tanya sembari menyesap secangkir teh, menunggu sang pemilik langka kaki yang berani menganggu ketenangan yuri.

Ceklek...

Dengan perlahan pintu yuri terbuka. Pancaran cahaya dari ruang kerja yuri membuat bayangan seseorang yang berdiri di ujung ruangan tercipta. Beberapa saat ia berdiri diam membuat yuri sedikit kesal hingga membuka suara.

"Aku tak merasa mengundang seseorang kerumah ku. Beran-" ucap yuri saat melangka maju.

Praaangkkk...

Cangkir yang di pegang yuri terjatuh dari genggaman nya. Mata yang semula menatap biasa kini mulai terlihat tegang ketika yuri menatap seseorang yang ada di depan nya.

"Senang bisa melihat anda kembali nona" ujar yuri dengan menundukan kepala nya.

"Lama tak bertemu dengan mu kwon yuri"

"Terima kasih karena telah membuat rumah ku seperti kedatangan orang tak di undang dan terima kasih karena telah bangun dari tidur panjang mu Nona Taeyeon" ucap yuri dengan menekankan kata nona di depan nama taeyeon.

Taeyeon tau jika yuri sedang menginggung dirinya dari semua ucapan yang yuri lontarkan. Taeyeon mengerti jika tindakan nya keluar dari ruang pemeriksaan bawah tana milik yuri bukanlah hal yang benar. Terlebih sepertinya ia sudah tertidur cukup lama seperti cerita putri tidur yang di percaya benar benar ada oleh sebagian kaum manusia.

"Hahaha maaf membuat mu khawatir. Dan terima masih karena merawatku selama ini" ujar taeyeon dengan senyuman yang terlihat tulus.

Yuri memang masih sedikit kaget akan kedatangan taeyeon di ruang kerja nya. Pasalnya sejak 5 tahun lalu ia mencoba meyembuhkan luka di tubuh taeyeon dengan harapan jika taeyeon sembuh maka peluang untuk menemukan amber menjadi sedikit lebih besar.

"Oh yeah dimana amber? Aku ingin segera bertemu dengan nya" yuri kembali menatap senduh.

"Aku tak berhasil menemukan nya sesaat setelah ledakan itu terjadi."

"Ledakan? Memangnya apa yang terjadi selama aku tertidur?"

"Aku tak tau pasti tapi aku menemukan mu..."

Flashback..

"Apa yang terjadi" ucap salah satu werewolf dengan tatapan tajam.

"Benar.. bukankah perang sudah usai?"

"Iya dan Hei kau ingin kemana?" Teriak werewolf itu pada yuri.

Dengan sangat cepat yuri menyusuri jalanan yang amber lewati. Arah dari jalan yang sama membawa yuri pada wilaya sudah hancur. Tanah yang terbelah, juga bebatuan yang berserakan juga debu yang berterbangan.

Asap yang mengepul dari sisa pepohonan terbakar juga bauh yang menyengat dari beberapa bahan kimia yang ikut hancur.

"Ada sebuah laboraturium disini?" Yuri membuka suara.

"Ini kami juga tidak mengetahuinya. Lord menyembunyikan semua ini?" jawab petarung dari kaum werewolf yang mengikuti yuri.

"Kalian tunggulah disini" setelah melakukan itu yuri mulai menyusuri area yang dulu nya adalah tempat yang di penuhi dengan alat alat percobaan.

Believe In MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang