#14

14.7K 885 19
                                    

A/N: jangan lupa vote dan comment :)



"Reza mencoba mencari tahu maksud Zafran menunjuk ke arah jendela dengan mendekati jendela, tapi reza tidak melihat apapun di luar sana karena gelap dan reza yakin tadi sebelum berhasil mendobrak mendengar suara sesuatu seperti ada yang membentur sesuatu." jelas Reza panjang lebar masih belum selesai karena dipotong

"Tunggu, tadi kamu bilang mendengar suara benturan?" 

"Iya, Reza sempat mendengarnya sebentar tadi." balasnya jujur.

"Apa kamu tidak melihat ada orang lain selain Zafran disitu?" tanyanya sekali lagi.

"Tidak, tadi sudah Reza bilang kalo suasananya emang gelap diluar pa." argumennya.

"Baiklah...informasinya sudah cukup, ayo kita temani ibumu di dalam." ajaknya.



***



#Pukul 20:03

  

  Hingga saat ini, masih belum ada awak media yang berhasil mengetahui dimana dan kamar nomor berapa dirawat karena dari pihak keluarga masih bungkam. Tapi hal ini tak berlaku bagi Nabila, ia langsung berusaha mencari informasi tentang keberadaan Zafran setelah mengetahui berita tentangnya yang sudah tersebar dan viral dimana-mana.

  Dan tentu saja cara tercepat baginya untuk mendapatkan informasinya adalah dengan langsung menanyakan ke pihak keluarga Zafran yang langsung ditanggapi dengan cepat oleh mereka.

 Setelah mengetahui dimana ia dirawat sekarang, Nabila langsung mengajak kedua orangtuanya untuk segera menjeguk Zafran saat ini juga karena ia masih tidak percaya Zafran sedang dirawat di rumah sakit hari ini.

"Rumah sakit itu kan? tunjuk ayah Nabila kepada sebuah gedung bertingkat yang bertuliskan Rumah Sakit Supriyadi.

"Iya, katanya Bambang (namanya ayahnya Zafran) Zafran dirawat disitu." balas istrinya menyetujui.

"Baiklah." lalu mengarahkan laju kemudinya untuk masuk lalu mencari parkir yang kebetulan terlihat agak sepi karena sudah malam hari (kecuali untuk kendaraan-kendaraan yang memang ikut nginap).

"Ayo" ajak ibu Nabila untuk turun dari mobil yang dibalasnya hanya dengan anggukan.

 Setelah itu mereka bertiga langsung turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah sakit dengan santai meskipun sebenarnya yang paling khawatir adalah Nabila dari tadi.

 Nabila sangat terkejut ketika mendengar apa yang terjadi dengan Zafran hari ini, yang ia sempat dengar adalah Zafran terluka karena diserang orang tidak dikenal di rumahnya sendiri pada hari yang sama ketika ia melihat ada tubuh seseorang yang lehernya terjerat lalu dilemparkan ke bawah dari atas.

  Bahkan hingga saat ini ia masih merasa gemetaran dan ngeri ketika membayangkan apa yang ia lihat tadi pagi.

"Kamar VIP-1 kan?" tanya ibu Nabila untuk memastikan apakah benar atau tidak.

"Ya, kemungkinan kamar yang dijaga dua orang itu?" balasnya, karena ia melihat ada dua pria yang berbadan tegap, agak kurus dan kekar (yang satunya adalah Novanto) berjaga-jaga disekitar kamar VIP 1.

"Sepertinya iya, ayo kita kesana." jawabnya.

Dan seperti yang ayah Nabila duga, kamar yang dijaga kedua orang itu memanglah kamar VIP-1.

"Maaf, ini benar kamar anaknya bapak Bambang dirawat?" tanya ibu Nabila sopan kepada salah satu penjaga.

  Novanto melirik sebentar kearah penjaga satunya untuk meminta persetujuan sebelum akhirnya berani untuk menjawab setelah melihat keluarga nabila membawa bingkisan yang berarti mereka hanya berniat untuk menjenguk saja kali ini.

"Benar, ini memang kamarnya Zafran." balas Novanto jujur.

"Kami mau menjenguk Zafran, boleh kan? tanyanya sekali lagi.

"Tentu saja boleh, silahkan masuk." jawab Novanto mempersilahkan.


(Suara ketukan pintu)


Setelah itu barulah mereka bertiga masuk kedalam dan terlihat 



#TBC

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang