Silence

820 47 4
                                    


A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



"Oke."


 Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada, ia langsung membuka sarung yang menutupi isi yang ada di dalamnya, memperlihatkan sebilah katana yang bersih tanpa ada noda yang terlihat kecuali refleksi cermin dari sebagian wajah Zafran itu sendiri.


"Kualitas benda ini cukup bagus." meskipun hanya dapat memandanginya sekilas, Zafran bisa langsung tau dengan merasakan sebuah sensasi tersendiri ketika menggenggamnya.


 Ada banyak hal yang ingin ia lakukan sekarang ini namun situasi terus memaksanya untuk memikirkan berbagai cara lain agar mereka bisa tetap terus bertahan hidup. JIka dilihat dari situasi yang terjadi, hal yang lebih merepotkan adalah mengenai kedatangan orang-orang yang masih hidup dan tentu saja mereka sama sekali tidak terlihat seperti orang baik-baik.

 Meskipun musuh terlihat telah selangkah lebih maju daripada mereka, ia masih mempunyai rencana lain untuk dilakukan.


"Ga boleh terlalu membuang terlalu banyak waktu, kita harus bisa keluar dari tempat dengan selamat apapun yang terjadi."


 Melangkahkan kaki kiri ke depan, dengan sedikit memposisikan kuda-kuda, Zafran langsung mengayunkan kedua lengan miliknya dan mengarahkan ujung kata yang sedang ia genggam menuju makhluk yang ada di depannya, berhasil menebas tepat di bagian leher dalam sekali hentakan. Membuat kepala dan badan yang sebelumnya merupakan satu kesatuan menjadi terpisah begitu saja.

 Sebelum tubuh makhluk tersebut jatuh, Zafran langsung menancapkan ujung katana miliknya tepat menuju dada sedikit lebih dalam hingga berhasil menembus ke belakang. Menggunakan tenaga yang masih ia miliki, ia membalikkan tubuh makhluk itu untuk dijadikan sebagai tameng sementara menghindari terjangan peluru yang akan datang.


"Persiapan barang udah selesai, ayo kita segera pergi dari sini!" ujar Stevani yang membawa sebuah tas hitam besar yang  terlihat penuh dengan barang di balik punggungnya sementara mereka Pandu dan Agus juga membawa tas lain yang kemungkinan isinya juga tak jauh berbeda.


 Mendapatkan uluran waktu yang cukup berkat Zafran, Stevani telah menemukan sebuah cara terbaik untuk menghadapi mereka tanpa harus berhadapan dengan langsung. Satu-satunya yang ia pahami kali ini adalah mereka tak boleh kehabisan waktu untuk pergi, terutama angka-angka sebelumnya yang menjelaskan kapan pemusnahan massal akan terjadi juga terus berjalan pada saat yang sama.


"Aku dan Pandu akan melindungi kalian berdua dari belakang, Zafran melindungi Stevani dari depan."


 Tanpa harus di jawab pun, mereka berempat langsung memahami apa yang masing-masing harus lakukan. Bergerak dengan meninggalkan kondisi mobil terbuka begitu saja, mereka tidak bisa membuang waktu lebih banyak lagi.

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang