Limit

1.6K 77 0
                                    

"A/N: Jangan lupa vote dan comment"



"Kita harus keluar dari sini."

"Lantai tiga kan?" tambah Zafran, berusaha memastikan informasi yang telah ia peroleh sebelumnya.

"Iya, disitu aku naruhnya."

"Oke, sekarang kita bergerak." mulai bangkit dari tempat ia duduk sebelumnya.


 Setelah mendengar semua jawaban yang dapat Pandu berikan untuk memuaskan rasa penasaran miliknya, Zafran memutuskan untuk melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi di luar, meskipun ia sendiri juga sedang menyembunyikan suatu hal.


***


 Mereka berdua telah berhasil sampai menuju ke lantai satu dengan selamat tanpa harus terluka serta mengeluarkan tenaga. Zafran menerapkan apa yang dilakukan oleh Pandu, meskipun rasanya juga terpaksa tapi ia memilih untuk melakukannya karena cara tersebut dinilai paling efektif.


"Mendung.." komentar Zafran pelan sambil melihat ke arah langit yang ada di atasnya.

"Iya, kita harus cepat." masih menenteng sebuah tas besar yang berisi persedian obat-obatan.

"Temanmu masih di sekitar sini, kan?"

"Iya, seharusnya." agak ragu karena ia sendiri juga tidak benar-benar tau secara pasti mengenai keadaan Ian.

"Ok, ayo kita cari dulu."


 Meskipun listrik telah menyala, namun Pandu tetap mengajari Zafran untuk tidak langsung turun menggunakan lift yang ada. 

 Tak akan pernah ada yang tau mengenai apa yang akan di hadapi di depan jika telah terperangkap di dalam lift, dalam kasus ini, mereka berdua sedang beruntung karena keberadaan masing-masing telah tersamarkan oleh bau darah, berbeda lagi ceritanya jika sedang dalam keadaan bersih, nyawa mereka akan langsung terancam di tempat.


Tetap waspada adalah kuncinya.


 Pandu lebih memilih untuk menggunakan tangga darurat, karena selain bisa mengamati situasi setiap lantai yang dapat terlihat jelas berkat lampu yang menyala, terkadang rasa nyaman bisa menjerumuskan ke dalam bahaya.


"Ternyata Pandu ada benarnya juga."  batinnya.


 Ketika mengikuti Pandu berjalan menuju ke luar gedung, Zafran akhirnya melihat apa yang sedang terjadi. Keadaan di jalanan yang sebelumnya sempat ia lihat dari lantai atas sangat kontras sekali dengan apa yang ada di hadapannya kali ini. 

 Kumpulan makhluk agresif yang dapat membunuh seseorang dengan cepat berada dimana-mana, termasuk jalanan. Jalanan yang telah dipenuhi oleh mereka membuat Zafran mau tak mau harus tetap waspada meskipun ia masih bagai dalam keadaaan tidak terlihat bagi para zombi.


"Ini diluar dugaan, kita berdua ga bisa lama-lama disini..." batin Pandu, meremas pegangan tas yang sedang ia bawa sembali melirik ke sana kemari.


 Masih mencari keberadan Ian, mereka berdua juga tidak bisa bergerak secara sembarangan karena selain suara dapat memancing perhatian para zombi, salah menyenggol saja juga akan berakibat hal yang sama.

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang