A/N: jangan lupa vote dan comment :)
"A aku baru saja membunuh manusia? mereka yang masih hidup dan bukan merupakan zombi?" agak gemetaran dengan sebuah fakta yang baru ia sadari.
Pandu mencoba meyakinkan diri dengan apa yang sebelumnya sempat ia lihat, dengan menggunakan kedua bola matanya sendiri, ucapan Zafran memang benar adanya jika yang telah ia tembak bukanlah merupakan sebuah helikopter biasa, namun merupakan helikopter yang biasanya digunakan untuk urusan militer, terlihat jelas ketika benda tersebut ikut membawa perlengkapan senjata taktis yang dapat digunakan melalui udara.
Terlebih dengan beberapa penjelasan yang sempat Zafran beritahu, pada akhirnya salah satu dari mereka harus memilih untuk membunuh ataupun dibunuh, tidak ada orang yang ingin memilih untuk mati bukan?
"Tenang, kau telah melakukannya dengan baik." menggenggam pundak Pandu pelan, ia langsung tahu ketika melihat ekspresinya kali ini.
"Lantai ini dipenuhi dengan berbagai macam mobil yang bisa kita manfaatkan, kita harus mengambil mobil lain sebelum keluar dari sini, bensinnya sudah hampir habis." lanjutnya.
"Tinggal satu batang?" ikut melirik ke arah layar indikator.
"Iya, maka dari itu kita harus cepat, sebentar lagi akan gelap dan kita pasti akan kesulitan untuk melihat sekitar."
***
#Beberapa saat yang sebelumnya...
Agus berusaha mengikuti kecepatan Zafran dari arah belakang dengan kecepatan tercepat yang dimiliki mobil tersebut. Meskipun ia telah menginjak pedal gas hingga batas maksimal, mobil mereka yang ditumpangi oleh mereka berdua juga tetap tidak dapat terkejar karena saking terlalu cepatnya.
Tak terhitung lagi berapa jumlah makhluk yang ada di jalanan yang telah mereka tabrak dengan cara menerobos dengan paksa, namun yang jelas, kedua mobil terlihat dalam keadaan yang sama, yaitu dipenuhi dengan darah yang cukup pekat dan berbau busuk.
"Mereka hampir tidak bisa kita kejar, sementara ada sebuah helikopter yang berusaha mendekati kita." Stevani berusaha untuk mencari jalan keluar agar mereka bisa keluar dari situasi semacam ini.
"Kalau begini terus-terusan, kita bisa mati. Cari jalan yang lain dan jangan kurangi kecepatan sedikit pun!" Pak Budi berusaha memberi saran terbaik yang dapat mereka lakukan kali ini karena helikopter yang mengejar juga sudah mulai menebaki dengan rentetan peluru kaliber ke sepanjang jalanan yang sedang mereka lalui. Targetnya adalah mobil mereka.
"Sedang aku usahakan!" Agus langsung banting setir ke arah kanan untuk melalui rute yang lain dan terpaksa harus memisahkan diri untuk sementara karena yang lebih merepotkan daripada rentetan peluru itu sendiri adalah rudal yang ditembakkan dapat mengejar.
Wajah semua orang terlihat tegang dengan apa yang sedang terjadi, posisi mereka kali ini memang benar-benar tidak menguntungkan karena yang hanya bisa dilakukan adalah terus-terusan berlari untuk menghindari dari peluru yang mengincar.
Tak peduli apapun yang terjadi, Agus sedang mengusahakan yang terbaik agar mereka semua dapat keluar dalam keadaan hidup-hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Coming [END]
Horror(18+) Belakangan ini semua temanku mati secara satu persatu. Apakah aku yang akan menjadi selanjutnya?