Step

2.1K 107 0
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



 Dengan terpaksa, kali ini mereka berdua harus berpisah. Pandu langsung mempercepat langkahnya menuju ke arah pintu UGD yang dimaksud. Detik-demi detik sangatlah berharga kali ini.

 Berusaha untuk tidak kehilangan fokus miliknya, Pandu langsung memeriksa apakah ada zombi di dalam ruangan UGD, berjaga-jaga dengan gigitan yang tak terduga jika ia tidak memeriksa ruangan itu terlebih dahulu.

 Ruangan tersebut terlihat agak gelap dari luar, sementara itu, Ian juga berusaha memutar otak dengan apa yang akan ia lakukan setelah ini.


"Hati-hati di dalam, nanti aku coba susul secepat yang aku bisa."

"Oke, jangan sampai tergigit."

"Iyalah, harus."


 Sendirian menghadapi mereka semua memanglah sebuah tindakan bunuh diri, tapi Ian juga masih bisa menjaga jarak dengan mereka, setidaknya itulah yang bisa ia lakukan saat ini.


"Oe makhluk-makhluk ga berotak" panggil Ian dengan nada tinggi.

"Sini kalian, daging segar nih." masih berteriak dengan sengaja untuk menarik perhatian mereka semua.


 Di saat yang sama, perhatian mereka semua sedikit demi sedikit mulai teralihkan dari ke arah Pandu, menuju ke arah Ian.


"Berhasil, sekarang tinggal Pandu yang didalam.." batinnya mulai angkat kaki dari sana untuk keselamatan dirinya tentunya.


 Meskipun Pandu juga agak kasihan melihatnya, namun mau tak mau ia harus tetap melakukan ini, demi kelancaran misinya dan ia berharap masih bisa bertemu dengan Ian lagi nanti, dalam keadaan hidup.


***


 Ian masih tetap menjaga jarak sekaligus mengulur waktu, setidaknya hingga Pandu berhasil membarikade pintu UGD agar para zombi tidak bisa masuk dengan mudah. Dengan persediaan senjata yang minim bukanlah sebuah masalah baginya, selama ia masih bisa bergerak dan berjalan diatas kaki sendiri, ia masih akan berjuang.


"Mereka banyak juga." melihat ke arah kerumunan yang sedang mengikutinya.

"Oke, udah cukup ngulur waktunya."


 Dengan cepat Ian langsung menjauhi mereka semua, kali ini ia serius karena disitu benar-benar berbahaya, ia tak dapat lengah sedikitpun atau kematian akan menjadi akhir dirinya. Memikirkan rute kabur tercepat dan teraman adalah sebuah jalan pintas meskipun pada kenyataannya tak seindah dengan ekspetasi yang ada.

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang