"Mobil itu datang lagi.." komentar salah seorang pria yang mengamati keadaan dibantu dengan sebuah teropong. Meskipun hari sudah menjadi gelap, mengenali sebuah kendaraan dengan lampu sorot yang masih menyala sangatlah mudah kali ini.
Zafran memang sengaja kembali menyalakan lampu yang sempat dibicarakan tersebut karena ia memang ingin terlihat mencolok dan juga agar keberadaaannya dapat diketahui oleh orang-orang yang ingin ia temui setelah ini. Merupakan pertaruhan besar untuk menghadapi sebuah ketidakpastian.
"Ada kemungkinan dia bakal kesini?" tanya seorang pria lain yang ada di sebelahnya, ikut mengamati keadaan menggunakan teropong yang barusan telah ia pinjam.
"Mungkin, tapi kita belum bisa tau secara pasti."
Jika dilihat dari pemandangan yang ada di luar, sekilas gedung yang ingin Zafran tuju setelah ini terlihat sama seperti rentetan gedung lainnya, tidak terurus, dan keamanan yang ada di dalamnya sangat dipertanyakan. Namun, jika ia gabungkan semua peristiwa yang telah terjadi, semuanya menjadi sangat jelas, sebuah benang merah yang saling berkaitan antar satu sama lain.
HT atau sering kita sebut sebagai Handy Talkie, dalam penggunaannya sangat bergantung sekali dengan baterai dan jarak penggunaan. Semakin jelas suara yang dihasilkan, maka disaat yang sama hal itu berarti jarak antar dua pengguna semakin dekat dan begitu pula sebaliknya.
"Sekarang aku tinggal nunggu aja sampai ada orang-orang yang datang.." menghentikan mobil lalu mematikan mesinnya tepat dibagian depan gedung karena terkadang cara terbaik untuk menghadapi sesuatu adalah dengan tidak melakukan apa-apa.
(Suara eraman makhluk)
Tetap mengamati keadaan yang ada di sekitar, makhluk-makhluk tersebut, terutama yang sedang berada di jalanan sangatlah banyak sehingga membuat berjalan kaki bukanlah pilihan yang tepat ketika berada di malam hari.
"Ada yang datang, dua orang lebih tepatnya." ucapnya dalam hati yang kembali menggunakan nightvision untuk sekedar memastikan ulang mengenai hal-hal yang tersembunyi dibalik gelap.
Menggengam sebuah pistol yang dengan sengaja ia sembunyikan untuk sementara, Zafran tidak terlalu gegabah untuk mengambil tindakan awal ketika melihat kedatangan mereka yang juga sedang membawa senjata api milik masing-masing, setidaknya belum.
"Mereka sepertinya bukanlah orang biasa."
Langsung dapat menyimpulkan seperti itu karena mereka berdua keluar dari pintu yang ada di depan dengan menggunakan nightvision dan bukannya senter, sama seperti dirinya. Membuatnya menjadi semakin waspada dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelah ini.
"Sebaiknya kalian berdua menurunkan senjata masing-masing, sebelum hal buruk yang tidak diinginkan benar-benar terjadi." gertak Zafran sembari menurunkan kaca ketika melihat kedua orang tersebut sedang menodong dirinya dari balik jendela dan bukannya langsung menembak pada saat itu juga. Membuat masing-masing pihak mengerti, jika mereka tidak bisa bergerak secara sembarangan kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Coming [END]
Horror(18+) Belakangan ini semua temanku mati secara satu persatu. Apakah aku yang akan menjadi selanjutnya?