Awake

3K 145 18
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



 Masih belum berhenti sampai disitu, orang tersebut langsung melesat melangkah maju ke depan dengan niatan yang tentu saja bukan niatan baik namun dengan sigap Zafran langsung menendang tangan yang sedang menggenggam sebuah pisau menggunakan kaki kanan dari arah bawah hingga  membuat benda tersebut terhempas melayang ke atas dan mendarat ke sembarang arah.


"Masih belum."


 Pergerakan Zafran masih berlanjut, sesaat setelah ia  melakukan itu ia Zafran lansung memutar badannya ke arah kiri dan kembali menendang lawan yang ada di hadapannya menggunakan kaki kiri hingga dapat terlihat sedikit melayang jika kalian melihatnya sekilas.


Bughh


"Uhuk"


 Zafran berhasil menendang tepat ke ulu hati sang lawan hingga membuat orang tersebut terjatuh ke arah belakang sakit tak kuatnya menerima tendangan barusan.


"Ga sia-sia dulu belajar taekowondo" mendarat dengan sempurna.


 Memanfaatkan momen itu, Zafran langsung berlari pergi meninggalkannya begitu saja karena ia sudah yakin jika setidaknya ia dapat mengulur waktu dengan tendangan barusan. Satu-satunya patokan pintu keluar bagi Zafran hanyalah tempat yang tak terlalu gelap dan sedikit tersinari oleh sinar bulan.


"Itu dia" tak perlu berlama-lama lagi, Zafran berhasil menemukan pintu yang ia cari dari tadi, terkadang kegelapan memang dapat menipu mata tanpa ada cahaya yang menemani kita.


 Zafran melihat ada beberapa titik api yang sedang menyala dibalik sebuah pintu kaca yang kacanya sudah pecah total entah mengapa.


"Mungkin disana ada orang lagi, aku harus hati-hati kalo gini.." mulai melangkah keluar dari gedung tersebut.


Sedari tadi Zafran juga masih belum menemukan tanda-tanda kehidupan lain di lantai dasar apartemen selain dirinya dan juga orang yang berniat membunuhnya sebelumnya. Ia juga tak melihat keberadaan Devi beserta lainnya, pertanda jika mungkin mereka berhasil keluar dari gedung itu juga, sama sepertinya.


"Ah dia udah berhasil keluar rupanya" 

"Aku tekan ah, hahaha" tukas Intan yang telah melihat Zafran berhasil keluar dari gedung apartemen, maka dari itu disaat yang bersamaan ia juga langsung menekan detonator bom miliknya dan


(Suara rentetan bom meledak)


Duarrr


 Baru lima belas langkah dari pintu keluar gedung, Zafran langsung terhempas puluhan meter ke arah depan. Gedung yang berada di belakangnya meledak dengan hebat. Baik dari lantai dasar hingga lantai teratas juga tak luput dari sebuah ledakan yang disebut sebagai sebuah seni menurut Intan.

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang