#16

14.6K 864 11
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



 Membutuhkan kurang lebih hampir dua puluh menit untuk para anggota detektif sampai di basecamp baru mereka. Karena yang akan mereka bahas ini adalah sebuah masalah serius, semua orang yang ada disana terlihat tegang dan berkutat dengan pikiran masing-masing.


"Jadi, kalian bisa saling memberitahu informasi yang barusan kalian dapat ketika mengamati di rumah Zafran." ucap Deni membuka pembicaraan.

"Sepertinya keadaan di dalam rumah Zafran kacau karena peristiwa kemarin, aku dan Lea bisa melihatnya dari luar tadi." balas Tari yang pertama kali mengeluarkan pendapatnya/

"Ah, dia benar juga soal itu." tambah Lea yang menyetujui pernyataan yang barusan Tari lontarkan.

"Selain itu, ada lagi?" tanya Erka kepada Tari.

"Rumah Zafran dijaga ketat setelah peristiwa kemarin, tentu saja semua anggota keluarganya masih ada di rumah sakit sekarang.." balas Tari.

"Bagaimana denganmu?" tanya Deni ke arah Lea.

"Ada bagian yang penyok di atap rumah Zafran, terlihat seperti telah dibentur oleh sesuatu cukup keras entah apa itu.." jelas Lea singkat

"Kalau itu, aku dan Erka juga sempat menyadarinya." balas Deni sambil mengingat-ingat apa yang ia lihat tadi.

"Itu sudah semua informasi yang aku dan Tari dapatkan."akhir Lea.

"Baiklah, giliran kami yang akan menjelaskan.." 

"Ada sebuah jendela yang pecah di lantai atas, lokasinya berdekatan dengan atap yang penyok itu, jadi kemungkinan besar memang ada kaitannya." sambung Erka

"Jendela dan atap yang penyok, cukup masuk akal kan?" tanya Deni logis.

"Iya juga ya." sahut Lea.

"Lalu sepertinya kita tadi sempat bertemu dengan si pembunuh di dalam kerumunan. Bisa saja dia menyamar di dalam kerumunan untuk sekedar mengetahui hasil yang ia perbuat kemarin dan kita secara tidak sadar sudah bertemu dengannya." sambung Deni.

"Tapi sepertinya itu cuma baru sekedar kemungkinan, kita masih belum mendengar cerita versi lengkap dari Zafran sendiri. Yang baru kita tau saat ini, dia telah diserang oleh seseorang dan membuatnya koma di rumah sakit sekarang." balas Erka.

"Tidak ada yang bilang kalau dia gegar otak kan?" celetuk Tari.

"Ah itu, sama sekali tidak ada yang pernah bilang tentang itu." tambah Lea.

"Kalau dia gegar otak, seharusnya dia sudah harus segera dioprasi, kepalanya di perban dan kita tidak bisa menemuinya secepat itu karena masih dalam masa kritis." jawab Deni.

"Benar juga." ucap Erka yang menyetujui perkataan Deni.

"Katakanlah begini saja. Berita tentang Zafran diserang oleh orang asing di kamarnya sendiri sudah bisa dipastikan benar. Tentu saja jika seseorang sedang diserang, dia pasti akan melakukan perlawanan balik karena itu sudah hakikat seorang manusia untuk mempertahankan diri sendiri. Pada titik tertentu salah satu dari mereka berhasil menang dan melemparkan yang kalah ke jendela hingga membentur atap dulu, baru tanah." jelas Deni panjang lebar.

"Pertanyaan utama, siapa identitas sebenarnya dari si penyerang Zafran itu, apakah orang yang sama ataupun tidak?" tambahnya.

"Dan jangan lupa juga, jika ternyata teorimu benar tentang ada yang terjatuh dari jendela. Seharusnya dia sedang terluka saat ini." sambung Erka sambil membenarkan posisi kacamatanya dengan tangannya.

"Itu masih kemungkinan kan?" balas Lea ragu.

"Mungkin." ujar Erka.


#Disisi lain.


 Novanto beserta kedua rekannya sedang berada di sekolah Zafran kali ini, Ayah Zafran yang memerintahkan langsung untuk melakukan penyelidikan di sekolah Zafran. Karena mereka dari pihak kepolisian, tentu saja mereka bisa masuk dengan mudah kedalam sekolah meskipun garis polisi sudah terpasang sejak beberapa hari lalu.



#TBC








I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang