Lost

7.9K 412 10
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



 Saat ini, dari pihak Detasemen Khusus sendiri juga telah menyadari keberadaan helikopter asing yang telah lepas landas dari tempat mereka berada saat ini. Meskipun agak terlambat, tetapi dari pihak mereka masih belum bisa dipastikan helikopter yang masuk kedalam radar mereka itu berasal darimana.

 Kemungkinannya bisa mulai darimana saja, mulai dari helikopter pembawa berita, helikopter lokal ataupun helikopter asing. 

 Tentu saja mereka juga tidak bisa menembaki jika memang benar helikopter yang mereka lihat adalah helikopter pembawa berita, karena mereka sendiri juga telah memiliki izin dan juga sudah termasuk bagian dari hukum. Dan sanksi hukum itu sendiri juga berstatus mutlak untuk ditegakkan.

 Maka dari itu, pihak mereka telah mengirim sebuah helikopter yang kebetulan juga masih berterbangan diatas sana hanya untuk sekedar mengecek helikopter asing yang telah memasuki radar udara mereka.


"Disini Tim Alpha, mulai bergerak mengecek target." ucap sang pilot helikopter melalui sambungan komunikasi khusus kepada atasan.

"Diterima, segera cek target dan laporkan kembali mengenai situasi yang ada disana."

"Siap." balasnya sambil mengangguk-anggukan kepala.


 Pada awalnya Joseline hanya terbang seperti helikopter pada umumnya dan hanya memasang kecepatan rendah sambil melayang-layang di udara. Sedangkan Tim Alpha, jika melihat helikopter Joseline dari jauh, maka ia hanya menganggap jika helikopter Joseline merupakan helikopter lokal yang sedang mengudara saja karena jika dilihat dari luarnya saja, helikopter Joseline memang bukanlah helikopter militer dan memang lebih tampak seperti helikopter lokal.

 Hingga jarak diantara kedua helikopter bisa dibilang sudah dekat, barulah Intan mulai beraksi dan si pilot telat menyadari jika ia sudah terkunci menjadi sasaran.

 Rentetan peluru beruntun yang keluar dari senjata berat sekelas kaliber lima puluh lima saja setelah pelatuk ditekan juga tidak bisa dianggap remeh. Peluru-peluru itu juga tidak diarahkan secara sembarangan.

 Intan memang sengaja untuk menembaki bagian pilot atau setidaknya dapat mengenai baling-balingnya saja itu sudah cukup membuat mereka jatuh, dan ia berhasil.


"Haha, dasar lemah..." teriak Intan yang merasakan euforia teramat sangat ketika mengetahui jika targetnya telah jatuh begitu mudahnya dan sama sekali tidak melakukan serangan balasan karena pilot beserta co-pilotnya sudah tewas duluan terkena rentetan peluru yang disebabkan oleh Intan sendiri.


"Tim Alpha, apa yang terjadi?" tanya salah satu atasan dengan nada panik sekaligus cemas, karena jika dilihat dari jauh, ada salah satu helikopter yang mulai terjatuh secara perlahan diikuti asap hitam yang meninggalkan jejaknya di angkasa.

"T tim krskkk Al krrsk pha, kau den-" komunikasi sepenuhnya terputus karena helikopternya telah meledak duluan ketika mengenai salah satu rumah warga di bawah sana diakibatkan oleh tubrukan yang cukup keras dari atas sana dan juga mesin yang telah terbakar duluan juga ikut menjadi faktor penyebab ledakan.

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang