Hide

1.5K 73 2
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment :)



 Tak berniat untuk menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Ryan langsung bergerak dari tempatnya ia bersembunyi sedari tadi. Masih mengamati situasi yang ada di sekitarnya, ia masih tetap berhati-hati dengan segala kemungkinan yang ada.


"Cuma suara piring pecah, pasti ada sesuatu yang sedang terjadi," menuruni anak tangga secara perlahan-lahan sembari memikirkan apa yang terjadi barusan. Karena sejauh yang ia tahu pasti, setelah suara piring tersebut, tidak ada suara susulan seperti teriakan atau meminta pertolongan seperti yang sempat ia bayangkan sebelumnya. *


 Tangga demi tangga terus ia turuni satu persatu, berusaha untuk tidak menarik perhatian yang tidak perlu saat ini.


"Sial, ada satu lagi yang muncul." rutuknya dalam hati yang melihat ada sesosok zombie yang tiba-tiba muncul dari arah pintu depan, berhasil masuk menuju ke dalam entah bagaimana caranya.


 Makhluk tersebut langsung dapat menyadari keberadaan Ryan karena indera penciumannya sedang sangat sensitif terhadap apa yang ada sekitarnya. Merupakan hal umumnya terjadi pada sosok yang baru berubah menjadi seorang zombie,

 Meskipun ada banyak hal dari indera mereka yang tidak dapat berfungsi normal seperti yang dahulu, salah satu indera yangdapat meningkat secara dratis setelah berubah adalah pada bagian indera penciuman.


"Grrr.."


 Sudah dimulai, makhluk tersebut langsung mengambil langkah awal untuk mendapatkan mangsanya. Ryan yang menyadari jika dirinya telah dijadikan mangsa empuk langsung mengambil langkah mundur menuju ke lantai dua. Dari cara ia bergerak dan menatap saja, ia sudah langsung tahu jika makhluk tersebut juga cukup agresif dalam bertindak.

 Melihat makhluk yang sedang mengejarnya tidak hanya seorang zombie, Ryan masih tetap tak kehilangan akal akan berbuat apa setelah ini. Tadinya ia hanya menebak-nebak apakah mereka dapat berlari atau tidak.


 "Mereka juga bisa lari." merupakan satu hal yang langsung Ryan tambahkan dalam list apa-apa saja yang paling ia benci dalam hidupnya.


 Makhluk tersebut terus tetap mengejar Ryan yang memang sengaja menunggu di puncak tangga dengan sebuah rencana dengan tatap ganas, seakan-akan ia sudah tak sangat tak sabar sekali untuk langsung mencabik-cabik isi perut Ryan.

 Sementara di lain sisi, Ryan menatap makhluk mengerikan yang ada di hadapannya dengan raut wajah tegang dan serius di saat yang bersamaan. Degup jantungnya berdetak lebih cepat daripada yang biasanya, ia juga tak tahu apakah tindakan yang akan ia lakukan setelah ini akan berhasil atau tidak.

 Namun yang jelas, jika ia tak bisa melakukannya, maka keselamatan adiknya juga akan terancam,


Deg.


 Beberapa saat sebelum makhluk tersebu benar-benar berhasil meraih mangsa yang ada di hadapannya, Ryan langsung menendangnya dengan sangat keras ketika makhluk itu sedang dalam keadaan melayang menuju ke arahnya.

 Bukan sebuah tendangan yang biasa karena ia melakukanya dengan sangat serius dan dari segi posisi ia juga menang tempat. Di lain sisi, makhluk tersebut benar-benar terpental dengan sangat keras hingga langsung dapat terjatuh di lantai dasar dan kembali mematahkan tulang belakang seseorang.

I'm Coming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang