A Reason

37.2K 1K 4
                                    

"Hyunjin ?" panggilku, ia menoleh dan memberi hormat.

"Apa yang sedang kau lakukan disini ? Bukannya kelasmu sudah selesai dari tadi ?"

"Ah ye.. tadi aku punya sedikit urusan."

"Oh.. " responku seadanya. Jujur aku sedikit gugup karena hanya ada kami berdua disini.

"Apa ssaem baru ingin pulang ?"

"Em, seharusnya begitu. Tapi hujannya sangat lebat. Lalu kau ? Masih mau disini ?"

"Mau bagaimana lagi, ssaem. Sayang sekali ponselku mati jadi aku tidak bisa menyuruh supir untuk menjemputku."

"Bukankah biasanya kau bawa motor sendiri ke sekolah ?"

"Kebetulan motorku ada di bengkel karena ada beberapa bagian yang sepertinya butuh perbaikan."

"Hmm..."

"Ssaem!"

"Ya ?"

"Kudengar apartemen ssaem tidak jauh dari sekolah."

"Memang. Hanya butuh lima menit jalan kaki untuk sampai disana."

"Uwahh.. jinjja ? Itu sangat dekat. Pasti menyenangkan punya tempat tinggal yang dekat dengan tempat bekerja."

"Mungkin saja. Tapi kalau hujan begini, rasanya lima menit itu pun pasti terasa sangat lama."

"Biar aku tebak, ssaem pasti tidak bawa payung ?"

"Ssaem memang tidak bawa. Darimana kau tau hm ???"

"Karena jika ssaem bawa payung sudah pasti tidak akan mengajakku mengobrol saat ini ahahahaha..."

"Aigoo Hyunjinnie... Ahahaha" aku menepuk pundaknya tanpa sadar. Sambil tertawa tentunya.

Dalam beberapa menit yang sangat berharga yang kulalui bersama Hyunjin, aku begitu bersyukur. Meskipun dingin dan juga canggung, ntah mengapa mengingat fakta ada Hyunjin di sampingku membuat sesuatu terasa mekar dalam hatiku.

Yah.. aku mungkin sudah gila jatuh cinta padanya. Setidaknya izinkan aku untuk terus bersamanya meskipun terentang banyak perbedaan diantara kami.

"Ssaem!" panggilnya lagi, aku menoleh.

"Jika ssaem tidak keberatan, bolehkan aku mampir sebentar ke apartemen ssaem ?"

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

Ohhh... Apa - apaan ini kenapa jantungku tiba - tiba berdetak kencang ???? Ya Tuhan.. Hyunjin sedang menatapku sekarang.

Apa ia baru saja mengatakan akan mampir ke apartemenku ? Apa dia baru saja mengatakannya ??? Katakan padaku kalau telingaku masih normal. Apa itu artinya dia dan aku akan... ? Oh... Tidak Sojin, jangan berpikir macam - macam lagi! Sekarang kau sudah sangat tenang. Jika kau berpikir ke arah sana lagi, maka kau akan mengacaukannya. Jangan, kumohon. Tenangkan jiwa, raga, hati, otak dan pikiran jahatmu itu. Terlihatlah normal dan alami. Kumohon.. kumohon......

"K-kau mau a-apa ke aparte--" dan ya, aku terlalu payah untuk menyembunyikan kegugupanku.

"Baterai ponselku habis dan aku lupa membawa charger. Jika ssaem bersedia meminjamiku sebentar, aku akan sangat berterima kasih."

Fyuhhh......

"Tentu saja, kau boleh mampir."

"Ah ye, kamsahamnida ssaem."

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang