HEARTLESS

24K 613 89
                                    

"Hyunjin, aku hamil."

-

Aku mengemasi semua barangku yang ada diatas meja yang tanpa kusadari sudah membuatku nyaman selama beberapa bulan terakhir ini.

Ada banyak kertas, buku, bahkan alat tulis yang kuambil lalu kutaruh dalam kotak yang kubawa. Semua ini harus kusingkirkan supaya meja ini jadi bersih.

..supaya ada yang bisa menempatinya kelak.

Karena aku memilih mengundurkan diri.

Jangan tanya kenapa! Aku pasti langsung menangis saat menceritakannya.

Benar saja, air mataku sudah tumpah dari tempatnya.

Kududukkan diriku di kursi. Pandanganku menatap bawah. Melihat sisi gelap dari bayangan meja.

Aku tau aku mulai teringat. Hari dimana semua kekacauan ini dimulai. Di hari yang sama saat aku menyerah pada seseorang. Serta diriku sendiri!

Persetan dengan cinta!

Cintaku sama sekali tak berarti.

Setahuku, dia cuma lelaki brengsek yang sayangnya sudah merenggut semuanya dariku.

Bodohnya aku begitu lugu. Terlalu percaya padanya hingga dengan bodohnya akulah yang terjun sendiri ke jurang yang amat dalam ini. Bangkit ? Tak semudah itu.

Begitu dalam sampai ujungnya tak dapat kulihat.

Mau dikemanakan nasibku ini ?

Nasib kami, lebih tepatnya.

Sore itu, hari Sabtu, hari libur terakhir, aku masih bersama dengan laki - laki yang baru kemarin kubangga - banggakan.

Ketika aku sadar aku mulai mengalami gejala umum wanita yang tengah hamil, aku langsung membeli testpack dan membuktikannya sendiri.

Hasilnya positif.

Aku hamil!

Tepat di saat mataku bertemu dengan dua garis merah di benda kecil berbentuk seperti pulpen tersebut, tubuhku lemas dan kakiku ngilu tak sanggup berdiri lagi.

Sampai akhirnya kukumpulkan keberanianku dan kusampaikan hal ini kepada yang harusnya bertanggung jawab.

"Hyunjin, aku hamil."

Aku menunggu responnya. Air mukanya berubah, dari yang tadinya tersenyum ramah menjadi sedingin es.

Tangannya menyambar testpack yang kubawa. Matanya terbuka tatkala ia tahu hasil dari benda tersebut.

Selanjutnya ia melemparkan benda itu.

Aku sadar, sesuatu telat terjadi dalam hatinya.

Mungkin ...dia terkejut(?)

Aku bingung.

Ada apa dengan ekspresinya ?

Ketakutanku semakin menjadi saat Hyunjin yang belum meresponku justru pergi dari hadapanku saat itu juga.

Pertahananku runtuh. Aku duduk di tepi ranjang. Menangis dengan keras sambil menakup mukaku sendiri.

Sungguh, aku tidak pernah tahu dan tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi. Memangnya siapa yang mau mendapatkan kecelakaan seperti ini ? Biarpun kami tahu kesalahan yang kami lakukan, namun tetap saja hal ini pastilah mengguncang batin. Aku terkejut. Amat!

Selama hidup 24 tahun, barulah pertama kali ini aku merasakan penyesalan yang tiada tara.

Salahkan saja aku yang terlalu bersemangat dalam bermain ranjang sampai lupa akan resikonya. Salahkan saja aku yang melupakan bahwa diriku adalah wanita normal yang senantiasa bisa terjerat dalam situasi ini. Salahkan saja aku yang telah berbuat dosa namun tak menyadarinya.

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang