Author POV
Dua minggu sebelum chapter We Did++
Hyunjin menaikkan kaosnya, melepaskannya dari tubuhnya yang berkeringat begitu banyak. Lantas membuangnya ke lantai.
Air shower keluar, menyembur dengan deras dari wadahnya. Mengenai tubuh polos Hyunjin. Menyapu seluruh keringat di badannya.
Rambutnya basah terurai, hitam dan nampak seksi berkilau. Matanya tertutup, bibirnya terbuka, dadanya naik turun mengatur napas. Bagaimana orang bisa nampak sebegitu menggairahkan ini?
Ia menundukkan kepalanya, melihat sesuatu di pusat tubuhnya. Itu bergerak, menegang dan terasa keras. Tangan kirinya perlahan memegangnya. Membuatnya hampir mengerang namun tak ia lakukan.
Kini tangannya telah menggenggamnya penuh. Warna kulitnya yang putih bersih, rupanya hingga batang kemaluannya. Dengan warna pink diujungnya, dalam posisi on dan itu sangat keras. Setiap urat berwarna hijau kebiruan disana yang menjadi saksi.
Meski ragu, mulailah ia melakukan aksi yang sungguh tak ingin ia lakukan namun sungguh ia tak bisa menahannya lebih lama.
Matanya terpejam, napasnya terdengar berat. Tangannya memijat penis besarnya dengan pelan. Sentuhan itu membuatnya terbuai, walau hanya dengan tangannya sendiri. Terasa hangat dan membuat seluruh sarafnya seakan sedang dialiri arus listrik yang membuat tubuhnya panas.
Membayangkan bagaimana guru seksi bernama Sojin yang ia ketahui diam - diam suka memandangnya dengan tatapan lapar, datang dan berlulut di hadapannya. Menggenggam kemaluannya dengan erat, mencium ujungnya lalu mulai menjilatinya bak sedang menjilati es krim strawberry yang nikmat.
Sungguh imajinasi yang menyiksa batin Hyunjin.
"Aargghh...."
Sojin, guru yang dibayangkan oleh Hyunjin. Rupanya ia hadir disana.
Setelah memastikan pintu utama ruang ganti terkunci rapat, ia masuk ke dalam dengan berani. Menunggu Hyunjin dari dalam bilik kamar mandi. Mendengarkan suara desahannya dan membayangkan hal gila yang dilakukan muridnya yang baru menginjak 18 tahun itu.
Sojin sungguh tak bisa menahannya lagi.
Ia tahu tak ada cctv disini. Ia naik ke atas meja, duduk disana, menekuk lututnya dan membuka kakinya agar tangannya lebih mudah menjamah daerah kemaluannya.
Lihat bagaimana celana dalam putihnya yang sudah basah dan membuatnya segera menyisihkannya, membelainya dengan lembut, lalu menaruh jarinya disana, berputar - putar, menikmati betapa lengkeh bibir vaginanya kemudian memasukkan satu jarinya ke dalam lubang kewanitaannya.
"Ahhh...."
Sojin tak bisa menahan dirinya.
Ibaratnya tubuh Sojin sudah kepalang tanggung, ia pun hilang akal. Membuka dua kancing atas seragamnya, meraba payudaranya dengan tangan kanannya, memutarnya bahkan meremasnya dengan kuat. Itu menambah sensasi dalam tubuhnya. Membuatnya merasa lebih bergairah. Membayangkan Hyunjin yang memperlakukan hal itu padanya.
Hyunjin datang padanya, mengecup bibirnya dengan lembut lalu memegangi pergelangan kakinya dengan kuat, mendekatkan wajahnya di pusat tubuhnya lalu mendenguskan napasnya disana. Membuat Sojin terbang ke awan, rasa geli dan nikmat yang berbaur tak karuan lagi. Kemudian Hyunjin menggunakan jari - jemarinya, membelah bibir vaginanya, meniup di sekitar klitorisnya lalu menjulurkan lidahnya disana. Membasahi pusat saraf perangsang dan mulai menjilatinya dengan membabi buta.
Kenikmatan tiada tara. Membuat badannya meliuk keenakan. Seolah ribuan kupu mengepakkan sayap dalam perutnya. Membuat kakinya mati rasa dan terhanyut akan setiap centi sentuhan yang ia dapatkan.
Sojin memasukkan jari tengahnya ke dalam vagina, mengeluarkannya lagi, lalu menusuknya dalam - dalam. Ia masukkan dan keluarkan, dengan tempo yang cepat dan cukup dalam. Begitu seterusnya sampai ia meraskaan gelombang dasyat yang akan menerpanya dalam hitungan detik.
Hyunjin, di dalam sana. Yang tengah memaju pundurkan penisnya dalam genggaman tangannya juga tak bisa berkata - kata lagi bagaimana menjelaskan situasinya saat ini. Matanya sesekali terbuka, lalu terpejam, bibirnya terbuka lalu ia kulum lagi, gerakan tangannya semakin cepat, memanjakan penisnya yang sedang tegak dan semakin memerah.
"Ah ah ah..."
"Hhyunjinn! Aahhh...."
"Oughhh ssaem, lebih kuat lagi aghh..."
"Ti-dakk, ahh ah ahhh..."
"Ahh ssaem, ah ah ahh!!"
"Ak-ku tidak tahan lagi, aahhhh....."
"Aku keluarrrghhhh....."
Mereka pun akhirnya mencapai klimaks dalam waktu yang bersamaan.
Ribuan bahkam jutaan sperma Hyunjin keluar dari sarangnya dengan kuat. Cairan kental berwarna putih itu menyembur keluar sebanyak empat kali dan berkedut di bagian ujungnya.
Sama halnya dengan Sojin.
Cairannya meleleh dari dalam vaginya. Menetes ke meja, hingga ke lantai, membuat pintu vaginanya mengembang lalu mengempis, dengan sisa - sisa kedutan yang menambah kenikmatan bagi sang pemilik. Membuat Sojin tak sanggup membuka matanya dan hanya mencoba sekuat tenaga agar tetap terjaga dan tidak tertidur akibat serangan ngantuk.
Setelah semuanya selesai.
Hyunjin keluar dari dalam bilik, pergi ke lokernya dan merapikan rambut serta menyemprotkan parfum di badannya.
Sojin bahkan sudah berada di ruang kelas. Tampilannya rapi dan tak terlihat bekas dari aksi tak terpujinya barusan.
Ia memakai rok pendek warna hitam, tanpa memakai celana dalam. Ia membuang celana dalamnya yang sudah tidak layak pakai.
Sialnya, begitu melihat Hyunjin yang masuk ke kelas, ia pun merasa sesuatu terasa becek di bawah sana.
"Maaf ssaem, aku terlambat karena habis berlatih"
"Cepat duduk, kita akan segera membahas materi baru"
Hyunjin tersenyum lalu pergi ke tempat duduk.
Namun bukan karena senang diizinkan masuk meskipun telat yang membuat Hyunjin tersenyum. Akan tetapi karena ia mengetahui Sojin sedang tak memakai celana dalam sekarang hahaha...
Special chapter part 2?😅
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTTEST
Fanfiction🔞NSFW🔞 -END- 19-12-31 Rank 1 in hwangminhyun 19-05-18 Rank 4 in straykids 20-12-03 Rank 3 in hwangminhyun 20-12-14 Rank 1 in hwangminhyun 20-12-28 Rank 1 in yeji 21-01-12 Rank 2 in straykids 21-03-07 Rank 3 in hwangminhyun