That Day [NC]

12.9K 221 18
                                    

ーjuli 13, 1999

Hari itu hujan turun. Tidak terlalu deras memang, namun sanggup membuat kacamata yang dikenakan oleh Minhyun turut basah hingga ia terpaksa melepasnya dan menyimpannya dalam tas.

Minhyun duduk di halte menunggu bis lewat. Sambil menunggu ia pun mengeluarkan sebuah komik yang biasa ia baca.

Selama menunggu, ada seorang gadis yang duduk di sebelahnya. Dia adalah gadis yang sama yang selalu menemani Minhyun menunggu bis walaupun Minhyun sendiri tak pernah menyadarinya.

Ketika bis datang, Minhyun pun buru - buru masuk ke dalam bis.

Gadis itu pun segera menyusul Minhyun.

"Akh!"

Mengingat jalan yang licin, gadis itu terpeleset saat ingin naik ke dalam bis.

"Gwaenchanha?"

Minhyun mengulurkan tangannya.

Gadis itu tampak terkejut akan sikap Minhyun. Ini pertama kalinya Minhyun bicara padanya. Jantungnya sudah tak karuan lagi dan ia merasa sangat senang saat itu.

Akhirnya ia pun meraih uluran tangan Minhyun dan menggenggamnya agar bisa berdiri.

"Hey nak! Ayo cepat naik! Hujannya akan bertambah deras."

Suara lantang sopir bis itu menyadarkan Minhyun sehingga ia tanpa pikir panjang segera mengajak gadis tadi turut bersamanya.

Begitu sampai di dalam bis, ia baru sadar bahwa tangannya masih menggenggam tangan gadis itu.

"Ah! Maaf. Aku tidak bermaksud."

"Ti-tidak masalah. Terima kasih sudah menolongku." ucap gadis dengan gugup.

"Sama - sama. Lain kali hati - hati."

Gadis itu mengangguk dan tersenyum malu.

Keduanya pun kemudian duduk terpisah dalam bis.

Minhyun memilih duduk di belakang sambil melanjutkan komik yang tadi ia baca.

Ketika Minhyun turun dari bis, rupanya gadis itu juga turun.

Tidak mau menyia - nyiakan kesempatan, gadis itu menghampiri Minhyun dan berjalan beriringan.

"Hai?" sapanya.

Minhyun menoleh. "Hai juga." balasnya kaku dan terus membaca komik.

Gadis itu merasa tak enak. Ia mungkin telah menganggu Minhyun atau yang lain sehingga Minhyun begitu dingin padanya. Akhirnya ia diam sampai akhirnya mereka sama - sama berhenti di depan sebuah rumah.

Minhyun menaruh komiknya dalam tas kemudian melirik pada gadis yang ada disampingnya.

"Maaf. Apa kau mengikutiku?"

Gadis itu nampak bingung. Ia lalu menggelengkan kepalanya.

"Tapi, apa yang kau lakukan disini ?"

Gadis itu mengerjapkan matanya berkali - kali. 'bukankah harusnya aku yang bertanya seperti itu' katanya dalam hati.

"Ini rumahku."

"Minhyun-ah..!!!!!"

Dari dalam rumah keluarlah gadis manis, tersenyum lebar dan memberikan pelukan pada Minhyun.

Minhyun tersenyum tak kalah manis menyambutnya.

Chaewon terdiam dan menjadi patung.

"Kakak? Eoh? Kalian ternyata satu sekolah."

Minhyun yang masih belum mengerti menatap kekasihnya.

Akhirnya kekasih Minhyun menjelaskan semuanya setelah mereka berada di ruang tamu.

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang