Sojin hampir saja membanting ponselnya jika saja ia tak cepat teringat dimana ia berada sekarang.
"Namaku Mingyu, kau?"
Sojin tersenyum tak enak. Diam diam ia menatap pria di sampingnya yang sedang menyetir. Ia menyesal telah sampai kesini. Ke mobil pria asing bernama Mingyu.
Apa? Merasa tak asing
dengan nama Mingyu?Beberapa saat sebelumnya.....
Sojin berlari keluar dari kebun binatang. Kaki jenjangnya melangkah dengan lebar ketika menyusuri jalanan yang mulai dingin. Ia tak peduli apapun dan terus berjalan tanpa tujuan.
Setelah sekian menit ia pergi, akhirnya hawa dingin itupun berhasil menghentikan langkahnya. Ia mengambil oksigen banyak - banyak sambil berusaha menarik roknya kebawah karena udara yang semakin dingin.
Sungguh ada penyesalan dalam hatinya karena memakai pakaian minim. Harusnya ia juga membawa mantel untuk persiapan ramalan cuaca yang terkadang menyesatkan.
Sekarang ia kedinginan dan bingung harus berbuat apa.
Tapi itu tidak lama setelah ia berhasil melihat sebuah mobil yang terparkir tapi dengan mesin menyala.
Tanpa membuang banyak waktu, ia pun nekat memasuki mobil itu dan segera menutupnya.
Beruntungnya di dalam mobil itu ada sebuah mantel tebal yang cepat - cepat ia gunakan.
"Eoh? Apa yang kau lakukan di mobilku?"
Sojin tersenyum lebar kemudian pingsan.
Ia pingsan karena kedinginan.
Dan pemilik mobil itu percaya.
Mobil itu pun melaju menuju rumah sakit.
Hanya saja Sojin tiba - tiba terbangun dan meminta untuk berhenti.
Siapa yang terbangun? Dari tadi Sojin tidak pingsan.
Ia hanya berusaha mencari alasan kenapa ia bisa sampai masuk ke dalam mobil orang lain.
"Maaf. Aku pasti merepotkanmu." katanya dengan nada penuh penyesalan. Ia bahkan dengan sopan melepas mantel yang dipakainya dan berniat mengembalikannya.
"Tidak tidak, pakai saja." kata pria di sebelahnya dengan tak enak. Pria itu juga membantu Sojin memakai kembali mantelnya.
"Ah.. terima kasih."
Pria itu tersenyum hangat. Dari ekspresinya nampak bahwa ia sedang menunggu Sojin untuk menjelaskan.
Namun Sojin justru tak dapat bicara sepatah katapun. Wanita satu ini memalingkan wajahnya karena masih kebingungan untuk segala alasan yang akan ia jelaskan.
"Tenanglah. Aku bukan orang jahat." kata orang itu lagi.
Sojin semakin tak enak dibuatnya. Sambil menahan malu, ia pun menatap pria yang menolongnya.
Wow!
Siapa yang sangka ternyata pria itu begitu rupawan. Warna kulitnya jauh berbeda dengan Minhyun. Tapi ia begitu tampan dengan taring giginya yang menawan.
"Bisakah aku menelepon sebentar?"
Pria itu terlihat bingung. Tapi akhirnya mengangguk.
Sojin mengaktifkan ponselnya. Bukan ponsel yang biasa ia gunakan. Melainkan ponsel khusus yang ia gunakan untuk menghubungi 'seseorang'.
Ketika ponselnya berhasil terhubung dengan orang yang ia telepon, matanya pun berbinar. Tentu ia senang.
Hanya saja ada 'hal' yang Sojin lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTTEST
Fanfiction🔞NSFW🔞 -END- 19-12-31 Rank 1 in hwangminhyun 19-05-18 Rank 4 in straykids 20-12-03 Rank 3 in hwangminhyun 20-12-14 Rank 1 in hwangminhyun 20-12-28 Rank 1 in yeji 21-01-12 Rank 2 in straykids 21-03-07 Rank 3 in hwangminhyun