"Ssaem, bercinta di toilet itu enak loh... Yakin kau tak mau melakukannya denganku ? Kita masih punya waktu 15 menit."
..
.
.
.
Hyunjin itu seperti heroin. Sekali berurusan dengannya, maka mau tak mau harus kembali berurusan dengannya. Dia merupakan candu bagiku. Candu ternikmat dari narkoba jenis apapun. Candu ternikmat di dunia yang fana ini.
Jika kalian berpikir aku ini guru yang hina, aku tidak peduli. Kalian hanya tidak sedang berada dalam posisiku.
Diintimidasi oleh makluk adiktif macam Hyunjin, pertahananku langsung hancur seketika. Hyunjin punya seribu cara untuk memenangkan lawan mainnya. Aku suka. Dia pintar hal seperti ini. Hmm...
Apalagi Hyunjin itu... seksi. Dia juga tampan. Kulit pucatnya membius siapapun wanita yang menatapnya. Dan jangan lupakan soal bibirnya yang merah dan berisi. Bagian favoritku.
Sekarang beginilah nasibku.
Aku mengangguk setuu setelah dia menawarkan untuk bercinta denganku.
Ini adalah yang pertama bagiku. Ntah bagi Hyunjin. Dia terlihat mahir. Tapi aku tidak peduli. Jika aku peduli ini dan itu mana mau melepas keperawananku di tempat sempit begini.
Haha.. lupakan itu semua dan nikmati apapun yang akan Hyunjin perbuat padaku. Aku percaya, dia akan membuatku terbang. Lebih tinggi dari langit ketujuh. Ups!
Aku duduk di pangkuannya dalam posisi saling berhadapan. Dengan rok mini yang kukenakan, aku menangkang menduduki pahanya. Merapatkan jarak diantara kami.
Kedua tangannya memegangi pinggangku kencang. Sementara tanganku kugunakan untuk membelai wajah tampannya. Dia tersenyum nakal padaku.
"Kau senang ?" tanyanya, aku tersipu. Lalu mengangguk.
"Apa tidak masalah kita melakukannya di toilet ? Bagaimana kalau ada yang masuk ?"
"Tidak akan. Aku jauh lebih pintar dari yang kau bayangkan ssaem," Hyunjin menunjukkan smirknya.
Aku tersenyum lega. Lihat, dia memang pintar kan?
"aku sudah memasang tanda bahwa toilet ini rusak di depan. Jadi tidak akan ada yang masuk." lanjutnya.
Salah satu tangannya bergerak naik. Sampai ke leherku. Kemudian dia mendekatkan wajahnya padaku. "Ijinkan aku memanggil namamu. Sojin ?"
Aku menatapku dengan deru napas tak teratur. Tangannya membelai tengkukku dengan gerakan seduktif.
"Terserah padamu." jawabku pasrah.
"Mau mulai permainannya sekarang ?"
Hyunjin tiba - tiba meremas bokongku. Membuatku hampir merintih. Namun tidak karena dia menciumku dengan cepat.
"Eughhggghhh....." aku melenguh saat dia memasukkan lidahnya begitu saja. Hey ini terlalu cepat. Aku menatapnya sama seperti dia menatapku.
Tak lama dia melepaskannya. Menatapku lebih intens. Membuatku semakin menciut di hadapannya.
Namun sesuatu tiba - tiba muncul di pikiranku. Aku ingin menanyakannya. Aku tidak mau penasaran sebelum bercinta dengannya. Apapun jawabannya yang jelas aku pasti akan lega setelah mendengarnya.
"Hyunjin."
"Apa Sojin ?" Ah ia menyebut namaku.
"Apa kau sudah pernah bercinta sebelumnya ?"
Akhirnya keluar juga pertanyaan tersebut.
Jari jemari Hyunjin perlahan naik sampai ke bibirku. Mengusap dan menekannya ke kanan dan kiri. Membuat lidahku tak sabar untuk menjilatnya. Sayangnya dia keburu menjawab pertanyaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTTEST
Fanfiction🔞NSFW🔞 -END- 19-12-31 Rank 1 in hwangminhyun 19-05-18 Rank 4 in straykids 20-12-03 Rank 3 in hwangminhyun 20-12-14 Rank 1 in hwangminhyun 20-12-28 Rank 1 in yeji 21-01-12 Rank 2 in straykids 21-03-07 Rank 3 in hwangminhyun