Hello?

2.6K 108 4
                                    

Sojin segera meninggalkan kamarnya setelah mendapat pesan dari Yeji.

Sambil memantau arah jalan dari ponselnya, ia menaiki mobil yang memang disediakan oleh Jessi.

"Go faster, don't you listen to me?!!" Teriak Sojin, sambil menatap tajam sopir yang berada di sebelahnya.

Melihat Sojin yang tampak emosi dan tak sabaran, sopir itu pun melaju dengan kecepatan tinggi hingga membuat Sojin harus berpegangan kuat - kuat.

Jarak yang seharusnya ditempuh dalam waktu 10 mereka kuasai dalam waktu 2 menit 16 detik saja.

Sojin turun dan bergegas menuju tanah lapang yang amat luas itu.

Dari jauh ia melihat Yeji yang sedang berdiri sambil....




"Yeji?"

Sojin menghentikan langkah kakinya.

Berdiri tepat di depan Yeji dengan jarak ada delapan meter.

Cukup dekat untuk menembakkan senjata api yang ia acungkan pada ibu tirinya itu.

"Yeji, dengarkan aku—"

Srakk

Sojin yang tadinya melangkahkan kakinya langsung kembali berhenti ketika Yeji mulai menarik pelatuknya.

"Diam disitu! Jawab pertanyaanku" titah Yeji, dengan nada penuh ancaman dan tatapan yang mematikan.

Sojin menuruti perintah Yeji. Ia bahkan dengan sukarela mengangkat kedua tangannya bak menyerah pada musuh.

Apa yang Yeji rencanakan?

Dia berbohong pada Sojin.

Dan.. apa yang Sojin rencanakan?

"Kau mengambil passport dan visa milik Heejin, bukan? Kau juga memberikannya pada keluarganya? Meminta imbalan pada mereka. Dan... membuat kekacauan semalam. JAWAB!"

"Aku? Passport apa maksudmu? Aku tidak mengerti apa ucapanmu"

Yeji menggertakkan giginya, ia merasa sangat geram karena Sojin tak mau mengakui perbuatan yang ia yakini telah Sojin lakukan.

Lantas siapa yang memberi Yeji hal itu?

Tentu saja, Hyunjin.

Ya. Ini memang tidak masuk akal.

Sebelas menit yang lalu Yeji menerima panggilan dari Hyunjin.

Hyunjin menceritakan dan mengakui semua hal yang ia ketaui dan lakukan pada Yeji. Tentu Yeji marah. Ia marah pada Hyunjin, bukan lagi, Yeji sangat jijik terhadapnya.

Tapi itu tidak ada apa - apanya daripada rasa marahnya pada Sojin. Bagaimana mungkin Sojin mempermainkan keluarganya.

Mulai dari berkencan dengan Hyunjin. Lalu menikah dengan ayahnya. Lantas mengacaukan hubungan Heejin dengan Hyunjin. Bahkan membongkar masa lalu ayahnya yang kelam. Semua hal itu membuat Yeji sangat - sangat marah.

Ia tak terima orang asing seperti Sojin berani melakukan itu semua. Ia tak akan membuatnya lolos begitu saja. Ingatlah saat Yeji menabrak dan membunuh orang? Saat itu bukan karena ia tak ahli menyetir mobil. Namun karena ia sedang marah.

Ya, kalian pasti tidak menyangka jika Yeji memiliki kepribadian tersembunyi yang jauh lebih buruk dari Hyunjin.

Hyunjin mengidap bipolar sedangkan Yeji memiliki ledakan emosi yang ketika muncul, jangankan membunuh orang lain. Ia tega melukai anak kucing yang baru lahir. Mencincangnya lalu memberikan ikan di aquarium ayahnya makanan gratis hingga tak satu ikanpun selamat.

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang