Aku terbangun tepat pukul 4 pagi.
Ah seharusnya aku tidur lebih lama. Ini baru 2 jam sejak aku tidur.
Hyunjin masih terlelap disampingku.
Kupandangi wajahnya saat tidur. Tampan seperti biasa, dan juga tenang. Rasanya bahagia melihat orang yang kita cintai tidur nyenyak, bukan ?
Aku jadi ingin memandangi wajahnya sampai ia bangun.
Memangnya apa yang bisa kulakukan di jam segini ?
Tunggu!
Bagaimana dengan Heejin ?
Astaga!!! Anak itu pasti curiga Hyunjin tak kembali ke kamarnya.
Segera saja aku cek. Kuharap dia masih tidur nyenyak.
Setelah memakai piyama, aku pun keluar kamar. Dingin sekali, padahal kalau siang panas.
Begitu pintu kubuka, aku menemukan sosok yang sungguh membuat hatiku mencelos.
Seorang gadis yang sedang duduk di sofa dan memakan camilan sambil menonton acara tv.
Siapa lagi kalau bukan Heejin.
Sebentar, sekarang aku gugup.
Oh ayolah Sojin, jangan terlihat lemah begini! Ini saatnya kau buktikan padanya!
Ya!!!
Tersenyum dan hampiri dia.
Gadis itu tersenyum anggun begitu aku duduk di sampingnya. Dan aku merasa gugup setengah mati saat ini juga.
"Kau sedang apa jam segini ?"
"Menonton tv. Kenapa ?"
"Kau, apa kau tidak tidur ?"
Cih
Aku mendengar dia berdecih, lagi memalingkan kepalanya. Kemudian ia menatapku, dengan tatapan yang ...sulit kuartikan.
Dia sedih ?
Atau marah ?
"Aku tidak mungkin tidur tanpa temanku."
Oh shit!
Sarkasmenya tepat ia tujukan padaku.
Itu bagus. Kenapa ?
Karena ia mengakui kekalahannya.
"Jangan begitu, Heejin-ah. Sebaiknya kau tidur saja, atau Hyunjin akan melihat mata pandamu pagi nanti. Tenang saja, Hyunjin aman denganku." ucapku seraya memegang pundaknya. Kuberikan senyum spesial untuknya.
Sorot matanya tertuju pada tanganku. Jelas ia tak suka. Heejin pun segera menepinya.
"Sojin, Hwang Sojin! Namamu Hwang Sojin kan ?"
Aku mengangguk. Apa dia sungguh bertanya namaku ? Hahah..
"Kau boleh senang sekarang. Tapi besok," ia memberi jeda, tak lama ia mengambil sesuatu dari kantongnya. "kau akan kembali ke Korea."
Heejin berdiri, menyilangkan tangannya di dda seraya menunjukkan smirknya.
Aku terdiam penuh emosi.
"Terima kasih sudah mengkhawatirkan penampilanku di mata anakmu, aku akan tidur sekarang."
Setelah mengangguk memberi hormat, ia berlalu meninggalkanku.
That damn girl really--
Buru - buru kuraih tiket, passport serta visaku yang ntah bagaimana bisa ia dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTTEST
Fanfiction🔞NSFW🔞 -END- 19-12-31 Rank 1 in hwangminhyun 19-05-18 Rank 4 in straykids 20-12-03 Rank 3 in hwangminhyun 20-12-14 Rank 1 in hwangminhyun 20-12-28 Rank 1 in yeji 21-01-12 Rank 2 in straykids 21-03-07 Rank 3 in hwangminhyun