Again? [NC]

22.1K 505 19
                                    

Siang itu Sojin pergi ke apotik.

Sebenarnya ia tak terlalu yakin pergi ke tempat ini. Namun rasa penasaran dalam hatinya telah berkuasa.

Dia ingin membuktikan sesuatu.

Oleh karena itu dia nekat membeli benda kecil pipih tersebut.

Ketika pelayan sedang mengambil pesanan Sojin, ada gadis yang tiba - tiba muncul di sampingnya.

Dari penampilannya, sepertinya dia masih sekolah.

Sama seperti kebanyakan orang, gadis ini pun datang ke apotik untuk mencari obat.

Sambil menunggu, Sojin tak elak memandang gadis itu. Style nya yang memang kontan akan anak muda jaman sekarang membuatnya sedikit iri.

Bukan iri karena tak bisa sepertinya, tapi ia iri, seharusnya gadis yang seperti inilah yang cocok berkencan dengan Hyunjin. Bukan dia, yang jelas - jelas terpaut usia yang jauh dengan Hyunjin.

Lucu ketika kita iri pada orang yang bahkan tidak kita kenal.

Sojin tertawa pelan.

Gadis itu menoleh, menurunkan kacamatanya.

Karena tidak ada orang lain selain mereka, jadi gadis itu berpikir Sojin tertawa karenanya.

"Maaf, apa yang kau tertawakan?"

Sojin terhentak. Ia menggeleng seraya memasang senyum canggung. Sementara gadis tadi mendengus dan kembali memakai kacamatanya.

"Nuguseyo ?"

"Apa kau tidak ingat aku ?"

Heejin menautkan alisnya, mencoba mengingat, tapi nihil. Ia sama sekali tak nengenali Sojin.

Sojin bergabung dengan mereka. Duduk di samping Minhyun.

"Kita pernah bertemu di apotik." jelas Sojin.

Heejin mengalihkan pandangannya. Ia sungguh - sungguh tak mengenali Sojin.

"Minhyun-ah, apa aku boleh ikut mereka ?"

Hyunjin diam. Dia tak habis pikir pada Sojin, kenapa dia sampai mau mengikutinya begini.

Padahal tujuannya pergi adalah untuk melupakan perasaannya pada Sojin.

Tapi kalau sudah begini, rasanya tidak sopan kalau tiba - tiba ia menolak dengan lantang.

Minhyun tersenyum lalu menepuk pundak Hyunjin yang reflek membuat anaknya tersebut tersentak.

"Aku memberi izin, tapi kamu harus minta izin dari dia."

Heejin menatap tajam pada Hyunjin.

Melalui sorot matanya ia menekankan bahwa ia tak mau sampai Hyunjin mengajak orang lain.

"Asal tidak menganggu liburan kami."

Kata - kata itu akhirnya keluar dari mulut Hyunjin.

Dan efek dari ucapannya tersebut, sekarang....

"Yak!!! Kau gila ? Kau mengajak orang lain ? Bukannya kau sendiri yang bilang kalau kita hanya akan berlibur berdua ? Sekarang kau mengajak ibumu ? Kau mau mengacaukan rencana kita ? Tidak, kau mau mengacaukan rencanaku ? Kau mau ada mata - mata ? Kau mau keluargaku tahu soal rencana ini ???!!!"

Hyunjin mendesah lemas. Ia memilih duduk di ranjangnya. Meninggalkan Heejin yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kemari! Duduklah."

Dengan langkah besarnya, Heejin pun ikut duduk di samping Hyunjin.

Heejin yang tak mau menatap Hyunjin, membuat Hyunjin memegangi kedua pundaknya hingga mereka kini saling berhadapan.

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang