Bali; Best Partner [NC]

22.9K 426 41
                                    

Hujan baru saja reda. Namun aroma khasnya masih bisa kita rasakan.

Benar kata orang, hujan selalu punya cerita. Ntah itu cerita bahagia ataupun duka.

Atau bahkan... sesuatu yang semu.

Seperti yang dialami oleh Heejin.

Dan Hyunjin.

Heejin terlelap dalam tidurnya. Tidurnya amat nyenyak. Sampai - sampai ia tak sadar hujan telah berhenti. Waktu pun juga telah banyak berlalu.

Gadis malang itu kelelahan. Bagi perempuan yang baru pertama merasakan nikmatnya bercinta pastilah berakhir sama seperti Heejin.

Walau cuma dua kali dia berhasil mendapat 'guncangan hebat', tapi itu cukup membuat tubuhnya lemas. Dan berakhir dengan rasa kantuk yang luar biasa.

Itu semua karena Hyunjin. Ya, siapa lagi memang yang bisa menaklukkan Heejin selain Hyunjin.

Meskipun permainannya tadi dengan Heejin sama sekali dirasa tidak memuaskan, setidaknya Hyunjin bisa tersenyum menang karena dia berhasil menjadi yang pertama untuk Heejin.

Lihat saja noda merah yang ada di sprei. Itu adalah bukti nyatanya.

Sekarang Hyunjin tengah duduk di dekat jendela. Menerawang ke arah luar, menikmati suasan after rain kota Bali.

Jari - jarinya menghimpit sebatang rokok yang ia hisap sejak dua menit yang lalu.

Bwuuuuuh~

Asapnya menggumpal sampai ke udara.

Mengetahui ruangan ini ber-AC, Hyunjin buru - buru menangkis asap rokoknya dengan tangan. Kemudian ia kembali menikmati sensasi aktivitasnya tersebut.

Satu jam berlalu.

Heejin baru selesai mandi dan Hyunjin sudah bersiap di tepi ranjang.

"Apa kau lapar ? Ayo kita cari makan di bawah."

Heejin menaruh handuknya kemudian duduk di samping Hyunjin.

"Jam berapa sekarang ?" tanyanya, seraya membenarkan kaos yang baru dibeli Hyunjin beberapa menit yang lalu tersebut.

"I love Bali." Hyunjin membaca tulisan di kaos Heejin.

Keduanya pun lantas tertawa.

"Norak sekali. Aku bahkan tidak membeli kaos I love NY saat di New York."

"Jangan samakan Bali dan New York."

"Kenapa ?"

"Karena mereka berbeda."

"Beda ? Ahaha aneh sekali."

"Kau tidak akan menemukanku di New York, karena aku ada disini. Bersamamu, di Bali."

Seketika pipi Heejin memerah mendapat kalimat rayuan dari Hyunjin.

Ia melempar handuk basahnya tepat di muka Hyunjin yang disambut gelegar tawa dari pria manis tersebut.

"Aku mau makan pizza."

##

Hyunjin dan Heejin berjalan - jalan menyusuri jalanan sekitar hotel yang berjajar berbagai macam tempat makan. Dari makanan cepat saji, makanan daerah, cafe aesthetic sampai resto+toko souvenir pun ada disana.

Tangan Heejin tak lepas dari tangan Hyunjin. Sudah nampak seperti pengantin yang sedang menikmati bulan madu.

Beberapa kali Heejin berhenti, melihat - lihat barang unik. Ia memakainya lalu memamerkannya pada Hyunjin. Kemudian Hyunjin akan mengeluarkan dompetnya dan menambah paper bag yang dibawanya.

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang