Let's Play! (2/3) [NC]

11.6K 155 12
                                    

Hyunjin menarik ujung resleting celananya lalu merapikan jasnya.

Ia menaruh telapak tangannya di sebuah mesin yang konon katanya dapat membersihkan.

Setelah itu ia keluar dari kamar mandi.

Berjalan bak seorang pangeran menyusuri koridor.

Dengan langkah besar dan tubuh tegapnya, ia menarik beberapa pasang mata yang tak lain adalah para kaum hawa. Mata mereka bak seorang singa yang menemukan mangsanya. Menatap Hyunjin yang datang sendiri dan membuat mereka ingin menghampirinya, menggodanya, dan berdansa dengannya.

Heejin pasti tak kan senang.

Tapi, dimana gadis itu?

Hyunjin mengatakan akan ke kamar mandi sebentar, namun ia malah menghilang.

Mungkin ia sudah ada di pesta. Menyambutnya dan bersiap untuk berdansa dengannya.

Inilah kenapa Hyunjin segera memakai topeng berwarna hitam dengan bulu cukup panjang di bagian kanan begitu ia memasuki area pesta.

Satu langkah, dua langkah....

Dimana Heejin?

Kemudian semuanya pun menjadi gelap.

"JEON HEEJIN!!!"



Di sinilah Heejin sekarang, duduk lemas tak sadarkan diri di sebuah kursi dengan tali berwarna merah yang mengikatnya kuat.

Ada kain hitam yang menutupi matanya. Namun bibirnya dibiarkan tak tertutup apapun karena seseorang ingin mengajaknya bicara.

Tap

Tap

Tap

Tap

Dia datang.

"Ah sayangku...." ucapnya, dengan suara lembut, seraya menyentuh pipi Heejin. Yang kemudian segera ditepis oleh sang pemilik dengan cukup keras.

"SIAPA KAU?!!!"

Wanita itu tertawa, dan Heejin mengenali suaranya. Ianpun memberontak minta agar dilepaskan.

"LEPASKAN AKU!!! LEPASKAN!!!"

"Bagaimana bisa kau tidak mengenali suara ibumu sendiri?"

Srattt......

Ikatan yang menutup mata Heejin berhasil dibuka.

Mata Heejin terbelalak melihat ibunya yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin yang tak sanggup Heejin balas karena ia terlalu takut.

"Tatap mataku!" perintahnya.

Heejin diam.

Ia ingin kabur dari sana.

Dalam hati ia berdoa semoga Hyunjin atau siapapun itu akan menyelamatkannya.

Ia sungguh tak berdaya. Lemah dan takut. Tak nyaman dan ingin menghilang.

Ibunya bukanlah sosok yang mudah dihadapi. Selama ini ia berhasil melarikan diri dalam beberapa minggu terakhir, itu adalah hal terbesar yang pernah ia lakukan di hidupnya.

Tapi sekarang semua itu sirna karena Heejin telah tertangkap.

Ibunya berhasil menemukannya.

"Jeon Heejin..."
Wanita itu melepas kacamatanya dan duduk di kursi yang ada di depan Heejin.

"Kenapa kau lakukan ini pada ibu? Pada keluarga kita?"

Heejin mengangkat wajahnya. Memberanikan dirinya melawan. Menatap wajah yang lama tak ia lihat. Tatapan matanya yang tajam saling bertemu. Mata Heejin memerah dan syarat akan amarah biar tak satu kata pun keluar dari mulutnya. Heejin menggigit bibir bawahnya dan napasnya nampak tak teratur.

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang