"SSAEM, APA BAJUKU SUDAH SIAP ???"
Teriakan Hyunjin dari dalam berhasil menghantamku kembali ke kenyataan yang pahit. Ya, karena faktanya semua tadi itu hanya ada dalam alam liar pikiranku sendiri.
But, heyy sejak kapan tanganku bertengger di atas dadaku. Aisshh aku pasti melakukannya seraya berimajinasi tadi. Sebaiknya aku segera kembali ke So Jin yang baik dan lugu.
"BAJUMU SUDAH SIAP. CEPATLAH KELUAR UNTUK MAKAN MALAM"
..
.
.
.
"Terima kasih atas makanannya."
"Apa masakanku enak ?"
"Um! Rasanya seperti masakan eomma."
"Syukurlah kau menyukainya."
"Ah iya aku lupa. Tujuanku kemari kan ingin mengisi baterai ponselnya ahaha.."
"Ya sudah cepat sana isi ponselmu. Chargernya ada di samping TV."
"Tapi aku mau membantu ssaem membereskan--"
"Tidak perlu, ini cuma sedikit."
"Eoh baiklah kalau begitu."
Sambil bersenandung ria aku pun mencuci piring Hyunjin. Rasanya tidak ingin kubersihkan saja, disini ada sisa dari Hyunjin. Ah yang benar saja! Haha..
Setelah selesai aku pun segera menghampiri Hyunjin yang sedang duduk manis di sofa. Hyunjin menoleh begitu menyadari kehadiranku. Aku tersenyum.
Sedetik kemudian mataku terbuka lebar!
Sesuatu di dekat ponselnya itu...
DEG!
Seperti terkena serangan jantung ringan, aku pun segera melesat mengambil setumpuk cd tersebut. Meskipun terkesan mencurigakan bagi Hyunjin, namun bagaimanapun juga ini langkah yang tepat daripada Hyunjin tau cd apa ini.
Aku tau Hyunjin tengah menatapku bingung. Tapi mau bagaimana lagi ? Ah aku harus mengalihkan topik. "Ssaem akan segera kembali."
Hyunjin mengangguk lalu kembali menatap layar ponselnya.
Fyuhhhh...
Biar saja terlihat canggung. Yang jelas kau harus segera menyingkirkan barang terkutuk itu So Jin-ah!
Akhirnya.... aman sudah privasiku dari Hyunjin. Sekarang saatnya ganti baju.
Aku akan memilih piyama. Mana yang harus kukenakan ya ? Oh ya ampun! Kenapa seluruh piyamaku terbuka ? Kalian tau maksudku, semua koleksi piyamaku adalah jenis piyama tipis yang biasa kukenakan tanpa dalaman.
Itu mungkin terlihat normal jika aku mengenakannya di rumah sendirian, TAPI INI ADA HYUNJIN ???? Tidak lucu kalau aku pakai baju lengan panjang tengah malam begini. Hmm.. ngomong - ngomong bukankah ini sedikit menarik ? Baiklah aku akan memakainya. --labil!
Setelah mengganti pakaian aku segera pergi menemui Hyunjin. Ia terlihat menutup matanya sambil menengadahkan kepalanya. Apa ia tertidur ?
Karena rasa penasaran yang cukup tinggi aku pun segera mendekatinya.
"Hyunjin--akh!!"
Tiba - tiba saja dengan gerakan sangat gesit ia berhasil merobohkan tubuhku hingga kini kami berada di lantai dengan posisi saling tindih. Hyunjin ada di atasku!
"Hyunjin kau--"
"Ssaem!"
DEG!
Suaranya yang serak dan berat menyeruak ke dalam indera pendengaranku.
Oouhhhh..... Buluku meremang. Darahku berdesir dan jantungku berdegup kencang
SHIT! Hyunjin apa yang kau lakukan padaku.
"Apa yang kau-"
"Sssstttt....." Hyunjin menempelkan jari telunjuknya di bibirku.
Di satu sisi, aku dibuat terfokus pada bibir merahnya yang berkumpul sehingga terlihat begitu tebal dan ..err ingin kujilat, kukulum, kugigit, kunikmati sampai habis!
Disisi lain, jarinya yang menekan bibirku membuat hawa seduktif disekitar kami jadi semakin kuat. Jika saja aku tak peduli harga diri dan semacamnya sudah pasti akan kulumat habis jarinya dengan sensual.
"Eughhhh..." dan dengan bodohnya aku mengerang saat ia melepas jarinya. Oh damn! Hyunjin memamerkan smirknya.
"Ada apa ssaem ? Haha"
Astaga yang benar saja!!! Aku malu!!! Aku hanya bisa menutup kedua mataku karena malu. Aishhh. ..... .....
"Ssaem!" panggilnya. Mataku terbuka. Dengan sedikit ragu aku pun menatapnya.
"Sebentar saja. Bisakah kita tetap dalam posisi ini, sebentar saja ?"
Aku diam. Tak dapat berkata apa - apa. Aku hanga menatap pada matanya yang sendu. Sorot matanya seolah mengikatku. Tak membiarkanku berpaling barang sedetikpun. Ia amat memikat.
Lagi, ia terkekeh pelan. Aku tersadar seketika. "Diammu kuanggap sebagai jawaban iya."
"Eoh?!"
"Tidak tidak, ssaem tidak boleh banyak bicara. Disini aku yang menentukan."
"Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan. Dan kau ssaem, kau hanya boleh menjawab 'ya' atau 'tidak'. Kau mengerti ?"
Tanpa sadar aku berkedip. Satu kedipan yang berarti setuju.
"Ah ya aku akan membiarkanmu untuk mendesah."
DEG!
APA MAKSUDNYA ????!!!!
Sedetik kemudian aku merasakan tangannya menyentuh pahaku.
"Oouhhhh..."
HAYOLO HAYOLO MULAI PANAS
( ͡° ͜ ʖ ͡° )
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTTEST
Fanfiction🔞NSFW🔞 -END- 19-12-31 Rank 1 in hwangminhyun 19-05-18 Rank 4 in straykids 20-12-03 Rank 3 in hwangminhyun 20-12-14 Rank 1 in hwangminhyun 20-12-28 Rank 1 in yeji 21-01-12 Rank 2 in straykids 21-03-07 Rank 3 in hwangminhyun