Dating!

8K 231 11
                                    

Sojin duduk melamun di tepi kolam renang. Dia memasukkan kakinya ke dalam air dan menggoyang-goyangkannya.

Ia merasa sangat bosan di rumah.

Minhyun memang ada di rumah, tapi dia juga bekerja disini. Sedangkan Yeji pergi ke kampusnya. Alhasil Sojin terlihat mengenaskan sekarang.

Sampai akhirnya ia mendapat sebuah ide. Yah bisa dibilang cukup bagus.

Ia pun segera bergegas menemui Minhyun yang sudah jelas sedang sibuk.

Tapi siapa peduli? Tidak ada undang - undang yang mengatur istri tidak boleh mengganggu suaminya yang sibuk bekerja.

Begitu masuk ke ruang kerjanya, Sojin memelankan langkahnya. Senyumnya mengembang mendapati sang suami yang sesuai ekspetasinya.

Hanya mengenakan kaos hitam polos dan celana selutut ditambah kacamata beningnya, Minhyun terlihat sangat menawan bagi Sojin. Paras dan proporsi tubuhnya yang mendukung cukup untuk menggetarkan hati perempuan mana saja yang melihatnya secara langsung.

Termasuk Sojin.

Sepertinya Minhyun sama sekali tidak menyadari kehadiran Sojin. Buktinya ia terus saja membaca dokumen tanpa menoleh sedikitpun, padahal Sojin sudah berdiri tepat disampingnya.

"Minhyun..." bisik Sojin.

Minhyun reflek menoleh. Dari ekspresinya sudah jelas ia terkejut akan kedatangan Sojin.

"Aku tidak tahu kamu datang. Ada apa ?" balasnya.

Sojin kemudian berlutut, membuat Minhyun semakin heran.

Setelah itu Sojin memutar kursi Minhyun agar selaras dengannya.

"Bisakah kita pergi hari ini hmm?" pinta Sojin dengan tangan yang disatukan.

Minhyun mengerutkan alisnya. Tidak biasanya istrinya itu berbuat seperti ini.

"Pergi kemana?"

"Hmm kemana saja!"

Minhyun diam sejenak. Ia kemudian membantu Sojin berdiri dan keduanya pun lantas duduk di sofa.

"Lihat, ada banyak dokumen yang harus aku baca dan periksa secara detail." ujar Minhyun. Tentunya dengan diikuti senyum penyesalan diakhir.

Sojin mengecap. Ia memalingkan wajahnya.

"Ya sudah kalau begitu." katanya ketus.

"Maafkan aku, mungkin lain kali?" bujuk Minhyun ketika melihat istrinya merajuk.

"Tidak ada lain kali! Aku tidak mood!" sahut Sojin cepat.

"Oh ayolah.... Bagaimana kalau besok?"

"Tidak bisa! Aku ada janji!"

"Lusa?"

"Temanku menikah!"

"Jumat?"

"Kau lupa kita akan ke Amerika?!!"

"Hm.. benar juga...."

Sojin yang terlanjur kesal langsung berdiri dan berniat pergi.

"Ah sudahlah! Aku mau pergi sendiri saja. Mungkin di luar sana banyak pria tampan yang mau mengantar wanita malang ini mencari udara segar."

Minhyun tertawa, sambil menutup mulutnya.

Ia kemudian berjalan menghampiri Sojin yang sepertinya sengaja ingin dikejar oleh Minhyun.

"Arra arra kita berangkat sekarang."

Mata Sojin berbinar mendengar ucapan Minhyun. Ia segera memeluk suaminya itu sebelum akhirnya mencium bibirnya lama.

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang