Bali; Sojin or Heejin?

7.6K 417 73
                                    

"Kondisi tubuh Anda sedang tidak stabil. Hemoglobin di tubuh Anda berada di bawah normal. Dan saya sarankan untuk menghindari makanan yang bisa memicu penyakit ringan. Asam tidak boleh diikuti dengan padas. Anda juga harus menghindari minuman dingin, saya anjurkan untuk minum teh hangat."

Sojin memandangi translator di sebelahnya.

"Dokter ini bilang... kondisi tubuh Anda sedang tidak stabil. Hemoglobin di tubuh Anda berada di bawah normal. Dan dia menyarankan Anda untuk menghindari makanan yang bisa memicu penyakit ringan. Asam tidak boleh diikuti dengan padas. Anda juga harus menghindari minuman dingin. Kata dokter Anda boleh minum teh hangat."

"Ah.. begitu. Terima kasih."

"Sama - sama nyonya. Tuan ini akan membelikan Anda obat sesuai resep yang saya tulis."

"Ahgassi, saya akan membelikan Anda obat."

"Baiklah, aku akan menunggu."

"Kami permisi."

"Semoga lekas sembuh, nyonya."

"Terima kasih."

##

Sojin duduk lemas di sofa ruang tengah. Ia tak tahu lagi harus apa dengan dirinya.

Tubuhnya saat ini benar - benar lemah. Bahkan sebenarnya dari kemarin. Apa yang dikatakan dokter tadi seperti bukti akan rasa penat yang ia rasakan selama ini.

Waktu terus berputar. Namun Sojin sedikit menyesal karena jam masih menunjukkan pukul 2 pagi. Itu artinya dia kehilangan waktu tidur berharganya.

Mungkin setelah ini ia akan istirahat penuh.

Soal liburan, biarlah nanti Hyunjin dan Heejin pergi bersama. Lagipula tidak ada yang perlu diawasi dari dua sejoli yang sedang berlibur. Mereka juga tidak mungkin kan bercinta di pantai ?

Ah... Kenapa Sojin jadi berpikir yang tidak - tidak.

Sekarang kepalanya jadi pusing karena banyak berpikir.

"Ini, minumlah."

Mata Sojin terbuka. Ia menangkap sosok yang bicara padanya.











"Heejin!"

"Ambil tehnya dan minum."

Sojin mengambil dan meminum teh hangat pemberian Heejin. Rasanya manis.

Heejin kemudian duduk di samping Sojin.

"Kau, sejak kapan kau bangun ?"

"Aku mana bisa tidur kalau ada banyak orang mengobrol disini."

"Mian, kau pasti terbangun karena obrolan kami."

"Aniya, tidak masalah. Apa kau sedang sakit ?"

"Aku? Hm... aku hanya kelelahan."

"Oh."

"Kau bisa tidur kembali kalau kau mau. Dan terima kasih untuk tehnya."

"Tentu. Aku akan tidur kembali. Tapi aku mau mengatakan sesuatu disini."

"Ne ? Kau ingin mengatakan apa ?"

"Ini tentang kalian."

"Kalian ? Ahaha.. maksudmu siapa ?"

"Kalian, kau dan Hyunjin."

"Ba-bagaimana kau tahu soal kami ? Apa Hyunjin yang mengatakannya"

"Tidak. Dia tak pernah bilang apa - apa padaku."

"Lalu.. em lalu apa yang mau katakan ?"

"Pertama aku tidak bermaksud ikut campur dalam urusan pribadi kalian, tapi aku tahu kalian pernah menjalin hubungan. Dulu, sebelum kau menikah dengan ayahnya."

HOTTESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang