6#LBAS2

2.1K 248 22
                                    

Bibi Anne dan nyonya Alba sedang menunggu proses persalinan Alfie dengan cemas. Terlebih lagi dengan Shane yang sedari tadi mondar-mandir mencemaskan Alfie dan kedua putranya yang sebentar lagi akan lahir.

"Tenanglah, Shane. Jangan cemas seperti itu." ujar ibundanya.

"Tidak bisa, bu. Aku sangat mencemaskan Alfie dan kedua bayi kami." ujar Shane dengan risau.

"Shane." panggil Benny diambang pintu ruang persalinan Alfie.

"B-Benny!" Shane langsung menghampirinya, "bagaimana? Apa persalinannya lancar?! Bagaimana dengan Alfie?! Apa anak-anakku lahir dengan selamat?!" tanya Shane bertubi-tubi.

"Hei, tenanglah, buddy. Alfie baik-baik saja. Dia belum melahirkan." jelas Benny.

"Huh?"

"Sekarang kau ikut aku kedalam. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu." ujar Benny yang tanpa basa-basi lagi langsung masuk kedalam ruangan itu kembali.

Shane merasa bingung namun ia segera mengikuti Benny masuk kedalam. Bibi Anne dan nyonya Alba semakin cemas menunggu kelahiran kedua cucu mereka.

"Kau kenakan dulu ini sebelum menemui Alfie." Benny memberikan baju rumah sakit dan sebuah penutup kepala.

Tanpa banyak tanya, Shane segera menuruti perintah Benny. Lalu ia segera bertemu Alfie yang ada dibalik tirai. Alfie sedang merintih kesakitan terbaring lemah diatas ranjang. Beberapa orang suster sedang menyiapkan obat bius dan alat-alat operasi.

"Alfie." ujar Shane sembari mendekati suaminya itu diatas ranjang persalinan.

"Shane..." Alfie terlihat lemas diatas ranjang operasi.

"Apa kau baik-baik saja, sayang?" Shane mengkhawatirkan kondisi Alfie.

Alfie menggeleng lemah dengan berderai air mata.

"Benny mengatakan jika ia akan membelah perutku untuk mengeluarkan si kembar, Shane." ujar Alfie dengan lirih.

"Membelah perutmu?" Shane agak terperanjat.

"Benny? Kenapa kau harus membelah perut, Alfie?" Shane menatap Benny bertanya-tanya.

"Hei. Kalian ini tidak sadar ya? Alfie itu bukan seorang wanita. Lantas, dari mana ia bisa melahirkan bayi kalian? Aku terpaksa melakukan operasi caesar pada perutnya." jelas Benny.

"T-tapi aku takut, Shane." Alfie menangis dan menggenggam tangan Shane dengan erat.

"Sstt... Tidak apa-apa sayang. Benny benar. Itu satu-satunya cara agar kau bisa melahirkan si kembar. Semuanya akan baik-baik saja, Alfie. Percayalah padaku." ujar Shane berusaha membuat Alfie merasa tenang.

"Tapi aku takut, Shane. Bagaimana jika Benny juga mengambil organ-organ tubuhku dan menjualnya ke pasar gelap?" ujar Alfie yang merasa ketakutan dengan asal saja.

"Hei! Seenak kau saja berbicara sembarangan seperti itu! Aku tidak akan mengambil organmu. Tapi aku akan meninggalkan sarung tanganku di dalam perutmu itu!" seloroh Benny yang merasa jengkel.

"Huuuaaaaa!!!" Alfie menangis ketakutan.

Benny mendengus kesal dan segera ia memulai proses persalinan tersebut.

"Shane, apa yang Benny lakukan?" Alfie dilarang untuk melihat proses persalinan tersebut. Benny menyuruh Shane untuk menahan kepala Alfie agar ia selalu memandang lurus kearah langit-langit. Alat bantu pernapasan terpasang diwajahnya.

"Ssttt... Benny sedang memberimu obat bius." ujar Shane yang melihat Benny sedang menyuntikkan jarum suntik dipermukaan perut Alfie.

"Shane... Sakit..." rintih Alfie.

Love By Accident 2 (The Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang