39#LBAS2

2.1K 220 42
                                    

Ramsey dan Steve tampak khawatir melihat Alfie lebih banyak diam sedari tadi. Ia berbaring sembari menatap kosong ke arah langit-langit. Wajahnya terlihat pucat dan tampak tak sehat.

"Alfie? Ada apa?" tanya Ramsey.

"Apa kalian sudah mendengar berita itu?" Alfie bertanya dengan suara sendu.

Ramsey saling bertukar pandang dengan Steve.

"Berita itu omong kosong. Gadis itu hanya berbual yang tidak-tidak." jawab Ramsey sedikit berkelit.

"Gadis itu memang mencintai Shane. Mungkin dia yang pantas untuk menggantikanku." ujar Alfie dengan pandangannya yang lurus kedepan.

"Kau itu berbicara apa, Alfie? Kenapa kau terus mengatakan itu? Shane adalah suami mu dan kau ingin menyerahkannya pada gadis jahat yang sudah merusak rumah tanggamu? Apa kau gila?" Ramsey merasa keberatan dengan ucapan Alfie barusan.

"Rams, tenang lah." sela Steve sedikit berbisik.

"Sebaiknya kau keluar dulu, Steve." tandas Ramsey begitu saja.

"Kau mengusirku?" tukas Steve.

"Aku hanya ingin berbicara dengan Alfie berdua saja."

"Ramsey, ada apa denganmu?" sela Alfie melerai.

"Kau terlalu gegabah, Alfie. Kau menceraikan Shane dengan alasan tak tepat." tandas Ramsey terlihat agak kesal.

"Apa kau tega melihat Finn dan Charlie dibesarkan tanpa orang tua yang lengkap?" tanya Alfie agak dingin.

"Lalu apakah wanita itu bisa menggantikanmu begitu saja?"

"Apa kau pernah merasakan rasanya jadi seorang ibu?" tantang Alfie berbalik.

Ramsey pun terdiam sesaat.

"Aku menceraikan Shane agar dia bisa mencari penggantiku dengan siapapun yang ia mau. Yang terpenting orang tersebut bisa membesarkan kedua putraku dengan baik." tutur Alfie menjelaskan.

"Sebaiknya kau bicarakan baik-baik dulu dengan Shane. Aku tak mau nantinya Shane marah padaku karena membantumu untuk menceraikannya tanpa alasan." sanggah Ramsey mengingatkan.

"Dia harus menyetujui perceraian i- uhuk! Uhuk!..." perkataan Alfie terpotong karena terbatuk.

"Alfie? Kau baik-baik saja?!" gelagat Ramsey menjadi cemas.

"M-masker itu...." Alfie merasakan sesak dan susah bernapas.

"Steve! Cepat kau panggilkan Benny!" titah Ramsey.

Steve pun segera beranjak dari ruangan tersebut. Ramsey pun segera melepaskan kacamata yang dikenakan Alfie.

"Alfie, bertahanlah. Tarik napasmu dalam-dalam." ujar Ramsey dengan cemas ia memasangkan masker bantu pernapasan ke wajah Alfie.

"Aku tidak... Huft! Huft!" Alfie bersusah payah untuk menghela napas.

"Tenangkan dirimu dan tarik napasmu perlahan." tutur Ramsey untuk bersikap tenang.

"Jantungku sudah tak sanggup untuk memompa darahku." ujar Alfie dengan suaranya yang lemah.

"Erghhhh!.." Alfie menekan kuat dadanya.

"Alfie? Kau kenapa?! Bertahanlah!"

"Ramsey?! Ada apa?!" seru Benny tiba-tiba.

"Benny! Cepat tolong dia!" sahut Ramsey tampak panik.

Segera Benny menghampiri Alfie.

"Alfie?! Apa jantungmu terasa sakit lagi?!" panik Benny di hadapan wajah Alfie.

Love By Accident 2 (The Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang