12#LBAS2

1.6K 199 14
                                    

Alfie dan Shane duduk bergabung bersama Steve dan rekan-rekan kerja yang lain. Alfie sendiri sudah mulai membiasakan diri dengan suasana disekelilingnya. Baginya, terasa lebih nyaman untuk berbaur dengan kalangan kelas atas yang masih seusia dengannya daripada dengan rekan-rekan bisnis nyonya Alba.

"Hei, Alfie. Ini minum lah." seru Steve sembari menyodorkan segelas sampanye pada Alfie.

"Y-ya, terima kasih." Alfie masih diliputi rasa canggung.

"Santai saja, Alfie. Jangan tegang seperti itu." seloroh Steve.

"T-tidak. Aku baik-baik saja." Alfie berusaha untuk terlihat biasa saja.

"Dimana Finn dan Charlie? Kalian tidak mengajaknya?" tanya Steve.

"Kami menitipkan mereka dirumah bibi Anne. Ini bukan acara untuk anak-anak." jelas Shane.

"Kau benar. Mungkin saja akan ada model-model wanita berpakaian seksi diatas panggung nanti." gurau Steve.

"Itu bukan yang kau tunggu?" Shane menyeringai.

"Tidak. Untuk apa? Alfie terlihat lebih menawan saat ini." gurau Steve menggoda Alfie dihadapan Shane.

"Hei! Sialan kau!" Shane menendang kaki Steve.

Pria itu tertawa geli karena ia tau sikap Shane yang posesif jika sedang bersama Alfie.

"Easy, men. Aku hanya bergurau. Tapi Alfie memang terlihat menawan." goda Steve lagi.

Alfie sendiri hanya tersenyum agak malu-malu.

"Hanya aku yang boleh mengatakan itu pada Alfie. Kau cari saja pasanganmu dan kau bisa memujinya sebanyak yang kau mau. Paham?" Shane kembali bersikap posesif.

Steve kembali tertawa geli.

Tak lama setelah itu. Pembawa acara mengumumkan jika acara fashion show tersebut akan segera dimulai. Semua hadirin bertepuk tangan menyambut para model pria dan wanita yang berjalan dengan memperagakan busana berkelas dari beberapa desainer ternama dari seluruh dunia.

"Pakaian mereka sangat fashionista sekali. Dan juga terlihat berkelas." bisik Alfie pada Shane yang memperhatikan model-model tersebut dengan kagum.

"Kau mau pakaian seperti itu?" tanya Shane.

"Untuk apa?" Alfie terlihat bingung.

"Mungkin saja kau juga ingin menjadi peraga busana seperti mereka. Seperti pria itu misalnya." ujar Shane sedikit memperlihatkan senyum menggoda pada Alfie.

"Aku sama sekali tidak tertarik." Alfie memutar malas bola matanya lalu ia kembali memperhatikan peragaan busana itu lagi.

Ada seorang model wanita yang mencuri perhatian semua orang karena keanggunan parasnya. Cara ia  bergaya dan memperagakan busana yang ia kenakan begitu berkelas dan elegan. Gadis itu berjalan seperti model papan atas yang sudah terbiasa catwalk di atas panggung. Semua orang bertepuk tangan terkagum-kagum dengan penampilan model wanita tersebut.

Samar-samar Alfie mendengar Shane seperti menggumamkan nama seseorang.

"Apa kau mengatakan sesuatu, Shane?" tanya Alfie seraya menoleh pada suaminya itu.

"Sepertinya aku mengenal gadis itu." jawab Shane sembari terus memandangi model wanita itu diatas panggung. Ia sedikit mengerutkan dahinya mengingat-ngingat orang tersebut.

Perlahan Alfie kembali mengalihkan perhatiannya kearah panggung.

"Memangnya kau pernah bertemu dengan gadis itu?" Alfie kembali menolehkan wajahnya pada Shane.

Love By Accident 2 (The Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang