Alfie sedang memandikan Finn dan Charlie di kamar mandi. Si kembar bermain air dan busa di dalam bathub. Keduanya berendam dengan bebek karet dan bola-bola mereka.
"Didi, tambah busanya lagi." pinta Finn dengan kepalanya yang penuh dengan shampo untuk anak-anak.
"Sudah. Busanya sudah banyak."
"Tambah lagi didi..." rengek Finn.
Charlie sendiri sedang asik meniup-niup busa ditangannya.
Alfie pun menuruti permintaan Finn.
"Ini yang terakhir." ujar Alfie seraya menuangkan cairan sabun kedalam bathub itu lagi.
"Didi mau meletakkan pakaian kotor kalian dulu kedalam mesin cuci. Panggil didi kalau kalian sudah selesai. Ingat, jangan berendam terlalu lama. Nanti kalian bisa flu." Alfie memperingatkan kedua putranya.
"Iya, didi sayang..." ujar Finn dan Charlie bersamaan dengan suara khas anak-anak mereka.
Alfie tersenyum dan merasa terharu sekaligus sangat menyayangi kedua putranya saat mendengar mereka memanggilnya seperti tadi.
"Finn, jaga adikmu."
"Baiklah."
Si kembar kembali bermain busa dan mainan-mainan karet mereka di dalam bathub. Alfie segera berjalan keluar dari dalam kamar mandi sembari membawa pakaian kotor si kembar. Alfie menghampiri kamarnya dulu untuk mengambil pakaian kotor milik Shane.
"Sudah kubilang jangan letakkan pakaian kotor ini di lantai. Tapi tetap saja ia melakukannya." gerutu Alfie seraya memunguti beberapa pakaian kotor suaminya diatas lantai dan memasukkan kedalam bakul pakaian kotor.
"Jas ini kan masih bersih. Kenapa ada diatas kasur? Kenapa Shane tidak menggantungnya? Dasar pemalas." gerutu Alfie lagi saat melihat setelan jas kerja Shane yang pria itu letakkan sembarangan.
Alfie meraih jas itu untuk digantungnya kembali kedalam lemari. Namun begitu ia menggantungnya, tiba-tiba saja pandangan Alfie tak sengaja melihat lembaran seperti foto yang sedikit mencuat keluar dari dalam saku setelan jas itu.
Alfie mengeluarkan benda itu dan benar saja itu adalah sebuah foto. Hati Alfie merasa sedih dan cemburu saat melihat foto itu. Matanya berkaca-kaca dan pikirannya menerawang kesana-kemari.
"Dari awal aku memang sudah curiga dengan gadis itu." gumam Alfie merasa sangat cemburu.
Alfie membaca sebuah tulisan dibalik foto itu.
"Apa kau ingat ini? So cute :)"
Hati Alfie semakin terasa panas dan cemburu tak karuan. Ia takut jika Shane akan direbut oleh orang lain sebagaimana saat Sovia merebut pria itu di masa lalu. Alfie merasa takut, cemburu dan sedih berkecamuk menjadi satu. Hati dan pikirannya tak karuan membayangkan hal yang bukan-bukan. Di sisi lain ia juga masih berupaya mengontrol emosinya. Alfie mengambil dan menyimpan foto itu tanpa sepengetahuan Shane. Kemudian ia keluar dari dalam kamarnya membawa pakaian kotor tadi ke belakang.
"Didi!!... Kami sudah selesai!!..." seru Finn dan Charlie dari dalam kamar mandi kamar mereka.
"Iya... Didi segera kesana..." seru Alfie dari bawah tangga.
.
.
.
Ally dan Shane baru saja selesai berolahraga di tempat gym. Keduanya sedang beristirahat sembari bersantai di sebuah cafe.
"Ternyata kau masih menyimpan boneka itu." ujar Shane sedikit menyeringai.
"Boneka?" Ally tampak bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomanceTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...