Alfie dan Shane sedang berkunjung ke rumah bibi Anne dengan membawa Finn dan Charlie juga.
"Didi, Finn sudah kalah dan tak mau bergantian meminjamkan iPadnya." seru Charlie mengadu pada Alfie saat Finn asik memainkan iPad baru yang Shane belikan untuk kedua putranya.
Awalnya Alfie tak begitu setuju saat Shane membelikan gadget itu. Namun Shane berupaya membujuk hingga akhirnya Alfie pun mengalah.
"Finn, bergantianlah kalau kau sudah kalah." seru Alfie dari dapur karena dirinya sedang sibuk membantu bibi Anne membuat kue coklat kesukaan si kembar.
"Aku belum kalah. Masih ada satu nyawa tersisa." sahut Finn dengan pandangannya yang lekat dengan layar iPad tersebut.
"Kau sudah kalah tadi. Tapi kau curang. Kau menyentuh tombol untuk mengulang permainan itu lagi." gerutu Charlie merasa jengkel.
"Diam lah. Kau terus mengadu seperti bayi." cibir Finn karena merasa terganggu.
"Berhentilah mengatakanku bayi!" ketus Charlie sembari berusaha merebut iPad itu dari tangan Finn.
"Berikan padaku!" sergah Charlie.
"Charlie! Lepaskan!" Finn tak mau mengalah.
"Tidak! Kau curang, Finn!" Charlie merasa kesal.
"Berikan padaku! Aku belum kalah!" seru Finn.
"Shane!!... Lihatlah putra-putramu yang nakal itu!" seru Alfie dari dapur.
Shane yang sedang memperbaiki kabel lampu di ruang tamu langsung beranjak menghampiri kedua putranya di ruang tengah.
"Stop it!" sergah Shane sembari meraih Charlie dan menggendongnya. Si kecil itu langsung menangis saat Shane menggendongnya.
"Finn tak mau memberikan iPadnya padaku." isak Charlie sembari menangis.
"Kau yang tak mau sabar." tukas Finn.
"Finn, ayah membelikan itu untuk kalian pakai bergantian bukan untukmu sendiri. Kenapa kau mencurangi adikmu?" ujar Shane berupaya melerai kedua putranya.
"Sudah kukatakan jangan belikan benda seperti itu!" seru Alfie turut memarahi Shane.
"Berikan iPadnya pada ayah." ujar Shane memaksa.
Finn menggeleng dengan terus memainkan benda tersebut.
"Finn, ayah tak akan memintanya lagi. Ayah akan mengambil itu dengan paksa." ujar Shane memperingatkan.
"Ini, ambil lah. Karena ayah dan Charlie aku kalah." gerutu Finn dan melempar iPad itu ke atas sofa.
"Lebih baik aku di dapur saja bersama didi dan nenek Anne." lanjutnya lagi lalu beranjak menghampiri Alfie di dapur.
Shane memperhatikan Finn sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kau mainkanlah itu, ayah masih harus memperbaiki kabel lampu yang putus." kata Shane sembari menurunkan Charlie dari gendongannya.
"Finn, kau mau mengambil apa?" bibi Anne memperhatikan Finn yang membuka lemari pendingin.
"Aku ingin minum susu." Finn mengambil kotak susu dari dalam lemari pendingin.
"Didi, tolong ambilkan gelas." pinta Finn saat Alfie sedang sibuk mengaduk adonan.
"Biar nenek yang ambilkan." ujar bibi Anne.
Finn naik ke kursi dan meletakkan susu itu ke meja makan.
"Nenek saja yang tuangkan." bibi Anne menuangkan susu tersebut ke dalam gelas lalu membiarkan Finn meminum susunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomanceTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...