Di saat Alfie sedang berbelanja sayur dan buah-buahan. Shane tengah kerepotan menemani si kembar yang berlarian kesana kemari di lorong rak makanan-makanan ringan.
"Charlie, ayo tangkap aku!" seru Finn meminta adiknya untuk bermain kejar-kejaran.
"Finn, Charlie. Kalian jangan berlari-larian." seru Shane memperingatkan kedua putranya.
Si kembar tampak tak menghiraukan ayahnya. Karena takut jika salah satu dari mereka terjatuh, Shane segera sedikit berlari mengejar keduanya lalu menangkap kedua putranya.
"Kena kalian!" sergah Shane begitu berhasil mendekap kedua putranya. Lalu ia menggendong keduanya.
"Ayah, turunkan kami!!.." rengek Finn dan Charlie.
"Tidak. Kalian nakal sekali tak mau mendengar perkataan ayah." tegas Shane seraya membawa keduanya menemui Alfie.
"Tidak, ayah... Aku melihat bola-bola coklat itu disana. Turunkan aku..." Charlie merengek dan meronta dalam gendongan Shane.
"Nanti saja bersama didi!" tegas Shane lagi.
"Hwuaaaaa!!!" Finn dan Charlie menangis karena Shane tak mau memenuhi keinginan mereka.
Gadis-gadis yang sedang berbelanja disekitar Shane langsung menoleh padanya.
"Ayah jahat!! Hwuaaaa!!!" Finn menangis dan berteriak.
Shane jadi salah tingkah karena orang-orang disekitarnya memandangnya aneh dan terlihat curiga. Tatapan orang-orang itu membuat Shane merasa seperti seorang ayah yang kejam.
"Ssttt... Iya, iya. Kita beli sekarang. Jangan menangis lagi, okay?" Shane berupaya membujuk kedua putranya.
Shane segera membawa keduanya ke bagian rak-rak supermarket yang menjual banyak coklat.
"Aku mau bola-bola coklat yang itu." pinta Charlie yang sehabis menangis.
Shane segera menurunkan keduanya dan membiarkan mereka memilih-milih coklat kesukaan mereka.
"Ayah tolong ambilkan kotak coklat yang itu." pinta Finn yang berusaha menggapai kotak coklat yang disusun di rak yang lebih tinggi.
Shane pun segera mengambilkannya.
"Aku juga ayah." pinta Charlie yang juga menginginkan coklat tersebut.
"Cho... Co... B... Ball... Choco ball!" seru Finn mengeja tulisan dikotak coklat tersebut.
"Ayah, aku bisa membaca." seru Finn lagi merasa bangga.
"Anak ayah memang hebat!" Shane menciumi Finn dan Charlie cemburu melihatnya.
"Aku juga bisa." timpal Charlie merasa tak ingin kalah.
"C... H... O... Ngg... Cho..." Shane merasa gemas melihat Charlie yang sedang belajar membaca. Dirinya tampak agak kebingungan mengingat satu persatu huruf yang terdapat dalam tulisan tersebut.
"Kau tidak bisa membaca." ledek Finn.
"Kau yang tidak bisa!" Charlie merasa sebal karena Finn mengoloknya.
"Finn, Charlie. Ayah tak mau mendengar kalian berkelahi lagi." Shane berupaya melerai keduanya agar tak kembali berdebat seperti tadi.
"Finn, adikmu bukannya tidak bisa membaca. Ia masih belajar." jelas Shane memberi pengertian.
"Kedua putra ayah sama-sama hebat dan pintar. Jadi kalian tidak boleh saling mengejek seperti tadi. Jika didi mendengarnya pasti didi tak akan menyukainya." tambah Shane memberi pengertian pada si kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomanceTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...