Malam ini Alfie dan Shane sedang bersenda gurau sembari bermesraan diatas ranjang. Shane mulai melepas kancing piyamanya dan menari-nari erotis diatas tubuh Alfie.
Alfie tertawa geli melihat adegan tarian panas itu. Lalu Shane melempar piyamanya ke lantai.
"Astaga, Shane. Kau sedang apa?" Alfie masih tertawa geli saat Shane terus menari-nari diatas tubuhnya.
"Kau menyukainya?" goda Shane sembari menggerayangi tubuh Alfie.
Alfie terus tertawa geli.
"Kau harus tidur, Shane. Kau sudah seharian bekerja. Kau pasti lelah." ujar Alfie memberi perhatiannya.
"Aku tidak bisa tidur sebelum bersenang-senang denganmu." bisik Shane dengan napas yang mendesah.
"Kita lakukan besok saja." balas Alfie membisik.
Shane pun segera membungkam ocehan Alfie dengan ciuman panas dan liar. Satu persatu kancing piyama Alfie juga Shane buka perlahan.
"Shhh... Shane...." desah Alfie saat Shane sedang menggigiti dengan lembut kedua putingnya hingga mengeras.
"Kau menyukainya, sayang?" goda Shane lagi untuk membuat Alfie semakin bergairah. Dengan perlahan Alfie menarik-narik rambut Shane.
Shane kembali menindih Alfie dan menciuminya. Ia memaju-mundurkan pinggulnya perlahan dengan erotis. Kemudian Shane menciumi Alfie dari bagian leher hingga ke perutnya. Ia tersenyum begitu melihat bekas luka sayat yang ada di perut Alfie. Shane kemudian mengecup bekas luka sayat itu dengan lembut.
Alfie mengusap kepala Shane dengan lembut. Kemudian suaminya itu kembali naik dan kembali menciumi, menyedot puting Alfie yang mengeras.
"Ahhh... Shane... Sayang..." lenguh Alfie.
Shane kembali menatap wajah Alfie.
"Aku sangat mencintaimu..." bisik Shane dihadapan wajah Alfie.
"Kau adalah milikku, Alfie. Jika ada pria lain yang mengambilmu dariku, akan kuhabisi orang itu." tegas Shane.
Alfie sedikit terkekeh dan tersenyum manis dihadapan wajah Shane. Ia merasa sangat amat dicintai oleh suaminya itu. Shane menciumi kening Alfie lalu turun ke hidung dan berakhir di bibir Alfie. Keduanya kembali saling berpagutan.
"Aku sudah bisa merasakan sesuatu yang mengeras dibalik celanamu." bisik Shane saat merasakan batang penis Alfie yang agak mengganjal diperutnya.
Deruh napas Alfie mulai terdengar agak berat. Wajahnya juga terlihat memerah. Shane menjilat dan menghisap-hisap jari jemari tangan Alfie dengan erotis.
Alfie pun tak ingin merasakan gairah yang bangkit dalam dirinya sendirian. Perlahan dengan nakal ia menggerayangi dada dan otot-otot perut suaminya itu.
"Yeah, baby." desah Shane.
Dengan nakal Alfie menyelipkan jari-jari tangannya dipinggiran celana Shane lalu menarik turun celana tidur yang dikenakan suaminya itu dengan perlahan.
Tap, tiba-tiba saja pintu kamar Alfie terbuka.
"Didi..." panggil Finn.
Finn dan Charlie berdiri diambang pintu kamar Alfie.
"Astaga!" Alfie terlonjak kaget dan reflek mendorong tubuh Shane dari atas tubuhnya. Lalu ia menarik selimut dan menutup tubuh mereka berdua.
"Kenapa kau tidak mengunci pintunya?!" tandas Shane berbisik di dalam selimut.
"Aku lupa!" ucap Alfie sembari cepat-cepat mengancingkan kembali piyamanya.
"Sshh!!.. Gosh!..." Shane sedikit mengerang frustrasi karena masih diliputi rasa horny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomanceTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...