33#LBAS2

1.8K 206 23
                                    

Sehabis menjemput Finn dan Charlie dari sekolah mereka, Alfie sedang dalam perjalanan bersama putranya dan juga Ramsey menuju ke kantor Shane untuk mengantar bekal makan siangnya.

"Ini pertama kalinya aku membawakan makan siang untuk Shane ke kantor." ujar Alfie merasa sedikit gugup.

"Kenapa kau terlihat gugup? Shane kan suami mu. Kau seperti anak remaja yang berusaha mendapatkan hati calon kekasihmu saja." Ramsey sedikit mencibir.

"Aku hanya belum terbiasa. Aku merasa risih saat karyawan di kantor Shane menatapiku sepanjang jalan menuju ke ruangan Shane." ujar Alfie agak gusar.

"Sudahlah. Kau kan suami dari petinggi perusahaan itu. Tidak mungkin mereka berani membicarakanmu. Jika tidak Shane akan menendang mereka keluar." gurau Ramsey memberi semangat.

Finn dan Charlie sedang asik duduk di kursi belakang sembari memainkan iPad mereka bergantian.

"Kira-kira Shane akan terkejut tidak, ya? Karena aku tidak memberitahunya kalau aku akan datang bersama anak-anak siang ini." ujar Alfie tampak bertanya-tanya.

"Dia pasti suka dengan kejutanmu." ujar Ramsey tampak meyakinkan.

"Semoga saja."  gumam Alfie.

Ramsey pun mengendarai mobilnya hingga sampai ke kantor Shane. Setelah itu keempatnya turun dan segera masuk ke dalam gedung. Beberapa karyawan yang melihat Alfie dan mengenalnya, mereka sedikit membungkukan badan saat Alfie melewati mereka. Alfie pun ikut merasa sungkan karena ia merasa bukan pemimpin perusahaan tersebut. Tapi tidak dengan Ramsey yang mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

"Aku merasa seperti pemimpin di tempat ini." bangganya.

"Cepat kita naik ke atas. Aku benar-benar tidak terbiasa di tempat ini." ujar Alfie dengan gusar.

Ramsey segera menekan tombol lift ke lantai teratas tempat ruangan Shane berada.

"Asik, aku bisa melihat gedung-gedung tinggi dari sini." seru Finn yang tampak gembira melihat kaca jendela lift yang memperlihatkan landscape perkotaan.

"Finn, lihat itu. Mobil-mobil di bawah terlihat mengecil." ujar Charlie sembari menunjuk-nunjuk ke bawah.

Begitu pintu lift terbuka, Alfie dan Ramsey terkejut mendapati Steve yang ternyata juga berada di kantor Shane.

"Steve?" ucap Alfie dan Ramsey bersamaan.

"K-kalian?" Steve ikut terperangah.

Alfie dan Ramsey serta si kembar langsung keluar dari dalam lift.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Ramsey pada Steve yang masih tampak terkejut melihat kehadiran mereka.

"A-aku memang sering berkunjung kemari. Lalu kenapa kau datang kemari? Ini pertama kalinya aku melihatmu di tempat ini." gugup Steve.

"Aku kemari menemani Alfie untuk mengantarkan makan siang Shane. Memangnya kenapa? Kau terlihat gugup melihat kami." tukas Ramsey merasa curiga.

"Bertemu dengan Shane? Y-ya tentu saja. Hanya saja... Ngg... Shane sedang bersama..."

"Sedang bersama siapa, Steve? Kau terbata-bata." geram Alfie.

"Kau jangan berpikiran yang bukan-bukan dulu, Alfie. Hanya saja saat ini Shane sedang bersama Ally. Gadis itu sering kemari sebelum jam makan siang." tutur Steve berhati-hati.

Sontak Alfie membuka lebar-lebar matanya dan darahnya mengalir deras. Ia benar-benar tak sabar untuk bertemu Shane.

"Ramsey. Kau jaga anak-anak sebentar. Aku akan menemui suamiku sebentar." ujar Alfie dengan cepat. Gelagatnya tampak memendam sesuatu.

Love By Accident 2 (The Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang