Hari ini, saat Shane sedang istirahat makan siang. Ia tak sengaja bertemu dengan Ally lagi di sebuah restaurant yang tak jauh dari kantornya.
"Shane, hai. Sedang apa kau disini?" sapa Ally yang tak sengaja berpapasan dengan Shane dipintu depan restaurant tersebut.
"Hai, Ally. Kita bertemu lagi." sapa Shane yang merasa senang sekaligus terkejut bertemu dengan Ally ditempat ini.
"Kau mau makan siang juga?" tanya Ally lagi.
"Y-ya. Apa kau juga?" Shane terlihat agak canggung.
"Ya. Kau sendirian saja?" tanya Ally.
"Hanya sendiri." jawab Shane.
"Lalu bagaimana denganmu?" Shane melihat Ally juga seorang diri datang ketempat ini.
"Sama sepertimu." Ally tersenyum anggun dihadapan Shane.
Shane menjadi agak canggung melihat senyuman gadis itu.
"Ayo kita ke dalam." Shane membukakan pintu untuk Ally.
"Thanks, Shane."
"Dengan senang hati."
Kemudian keduanya masuk kedalam restaurant tersebut. Mereka duduk di satu meja yang sama. Shane hanya bermaksud ramah dan bersikap gentlemen. Ia menarik kursi dan mempersilahkan Ally duduk dikursi tersebut.
"Kau manis sekali. Thanks, Shane." Ally kembali memberikan senyuman manis pada Shane.
Kemudian Shane duduk berhadap-hadapan dengan gadis itu. Seorang pramusaji pun datang menghampiri keduanya.
"Kau sudah sering makan ditempat ini?" tanya Ally sembari membuka satu persatu lembaran buku menu.
"Ya, hampir setiap hari." jawab Shane.
"Aku baru seminggu dikota ini, jadi aku belum tau restaurant mana yang menyediakan salad yang lezat." jelas Ally sembari memilih-milih menu.
"Setauku salad di tempat ini lezat. Dulu Alfie sering memesan salad di restoran ini." ujar Shane yang juga sedang memilih-milih menu.
"Benarkah?"
"Kau bisa mencobanya." tambah Shane.
"Kalau begitu, aku memesan semangkuk salad dan jus apel." ujar Ally pada seorang pramusaji.
"Itu saja?" Shane tak percaya jika menu makanan itu bisa membuat gadis itu kenyang.
"Ya, begitulah menu makan siangku sehari-hari." jawab Ally.
Shane sedikit terkekeh.
"Aku pesan daging steak sapi dan anggur putih." ujar Shane pada pramusaji itu juga.
"Terima kasih dan mohon tunggu pesanan anda." pramusaji itu pun segera berlalu dari hadapan keduanya.
"Kau harus mengurangi makanan yang berlemak." ujar Ally tiba-tiba.
"Huh?"
"Itu tidak baik." tambah Ally lagi.
"Memangnya kenapa? Aku tidak kenyang kalau hanya memakan salad saja." Shane sedikit terkekeh.
"Maaf sebelumnya. Apa Alfie tidak memperhatikan pola makanmu?" Ally tampak ragu untuk menanyakan hal itu. Namun ia beranggapan jika kesehatan Shane adalah hal yang patut diperhatikan.
"Alfie... Ia tidak masalah kalau aku makan apa saja. Hanya saja dia tidak suka jika aku merokok. Ya, itu saja." jelas Shane.
"Kau harus memperhatikan pola makanmu. Makanan yang berlemak tak baik untuk kesehatanmu. Lagipula itu bisa membuat perutmu buncit nantinya." Ally sedikit tertawa saat mengatakan itu. Tawanya terdengar anggun ditelinga Shane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomansaTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...