19#LBAS2

1.6K 184 10
                                    

Shane terbangun saat dirinya sedang terlelap. Tidak seperti biasanya ia terbangun di tengah malam seperti ini. Shane melirik pada Alfie yang sedang tertidur sembari membelakanginya. Ia memperhatikan punggung suaminya itu sesaat. Kemudian Shane berangsur merapatkan tubuhnya pada Alfie. Seperti biasa, ia memeluk tubuh Alfie dari belakang. Namun Shane merasakan sesuatu yang berbeda dari Alfie. Tubuhnya terasa hangat dan sedikit menggigil.

"Alfie?" bisik Shane merasa agak khawatir. Perlahan ia membalikkan tubuh Alfie menghadap ke arahnya.

Ia menempelkan punggung tangannya di leher dan dahi Alfie.

"Dia demam." gumam Shane merasa khawatir. Ia juga merasakan deruh napas Alfie yang terasa hangat.

"Alfie?" bisik Shane sembari menepuk-nepuk pelan pipi Alfie.

Perlahan Alfie membuka kedua matanya. Tatapannya terlihat lemah.

"Alfie, apa kau baik-baik saja?" Shane terlihat khawatir.

Alfie menggeleng dengan perlahan. Kemudian ia kembali memejamkan kedua matanya. Shane segera beranjak dari atas kasurnya lalu pergi keluar dari kamar. Beberapa saat kemudian ia kembali dengan sebuah baskom kecil berisi air hangat dan handuk kecil yang akan digunakannya untuk mengompres Alfie.

Dengan perlahan Shane meluruskan tubuh Alfie. Ia juga menyelimuti Alfie agar tubuhnya tidak merasa kedinginan. Shane begitu memberikan perhatiannya pada Alfie. Kemudian ia memeras handuk kecil di dalam baskom tadi lalu meletakannya di dahi Alfie. Wajah Alfie juga tampak pucat. Shane merasa sangat khawatir.

"Alfie? Apa kau ingin ke rumah sakit?" tanya Shane. Namun Alfie tak menjawab dan tak membuka matanya. Shane pun merasa semakin khawatir.

"Aku akan membawamu ke rumah sakit." Shane berniat untuk menggendong Alfie. Namun Alfie segera menyanggahnya.

"Aku baik-baik saja, Shane." sanggah Alfie terdengar lemah.

"Kau demam. Aku akan membawamu ke rumah sakit." Shane bersikeras.

"Tidak perlu, Shane. Ini hanya demam biasa. Kau tak perlu berlebihan." sanggah Alfie.

"Tapi..."

"Jangan memaksa, Shane.." final Alfie.

Shane sedikit merunduk lesu.

"Aku mengkhawatirkanmu, Alfie." ujar Shane terdengar sendu.

Alfie mendengar perkataan Shane tersebut. Perlahan ia membuka kembali kedua matanya.

"Aku mengerti, Shane..." lirih Alfie. Perlahan Shane menatapkan wajahnya pada Alfie.

"Tapi ini hanya demam biasa. Kau tak perlu membawaku ke rumah sakit. Aku tau kau mengkhawatirkanku."

"Apa kau yakin?" Shane masih terlihat khawatir.

Alfie menyunggingkan senyuman kecil sebagai jawaban kalau ia baik-baik saja.

"Tidurlah, Shane. Nanti pagi kau harus bekerja." pinta Alfie.

"Kurasa sebaiknya aku tidak pergi bekerja." sanggah Shane.

"Kenapa?" Alfie terlihat bingung.

"Aku akan menemanimu di rumah. Aku akan mengambil cuti sehari."

"Jangan bodoh." sanggah Alfie berbalik.

"Kenapa?" Shane berbalik bertanya.

"Intinya nanti pagi kau harus pergi bekerja setelah mengantar Finn dan Charlie ke sekolah. Tidak ada alasan untukmu untuk tidak pergi bekerja karenaku." tegas Alfie.

"Memangnya kau tidak mau kalau aku menemanimu seharian di rumah?"

"Sudahlah. Cepat tidur. Nanti kau kesiangan. Aku juga ingin beristirahat. Mungkin aku hanya kelelahan saja." ujar Alfie mengakhiri obrolannya bersama Shane.

Love By Accident 2 (The Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang