Di pagi hari Alfie pun kembali siuman. Kondisinya lebih membaik dari semalam. Perlahan Alfie membuka kedua matanya dan terbangun. Dirinya masih terasa agak lemas karena pengaruh obat penenang yang Benny berikan. Rasa nyeri di dadanya tak lagi ia rasakan. Alfie sedikit terkejut saat pandangannya samar-samar melihat Shane tertidur sembari menunggunya di sisi ranjang. Alfie sedikit tersenyum lirih. Ia ingin mengelus wajah Shane namun ia tak sanggup untuk melakukan itu. Alfie masih terbayang dengan perselingkuhan yang Shane lakukan.
Alfie menarik napas dan menghembuskannya perlahan agar tak membuat dadanya terasa nyeri. Ia menoleh ke arah jendela dan melihat sinar matahari terbit yang mulai menyinari wajahnya. Hati Alfie berseri-seri melihat langit pagi yang tampak cerah. Ia kembali memalingkan pandangannya pada Shane dan suaminya itu masih saja terlelap.
"Shane..." panggil Alfie.
"Shane..." panggilnya lagi agak parau.
"Shane... Bangunlah..."
Perlahan Shane membuka kedua matanya dan terkejut melihat Alfie yang sudah tersadar.
"Alfie?! Kau sudah bangun?!" Shane merasa senang sekaligus masih khawatir.
"Sedang apa kau disini?" tanya Alfie agak dingin.
"Aku menunggumu semalaman. Aku sangat mencemaskanmu. Apa kau merasa lebih baikan sekarang?" wajah Shane terlihat sendu.
"Kau harus bekerja. Pulanglah." kata Alfie bermaksud mengusir Shane.
"Tidak. Aku tidak akan kemana-mana sampai kau sembuh. Aku akan membawamu pulang bersamaku." tandas Shane.
"Pergilah. Aku tak membutuhkanmu disini." usir Alfie.
"Alfie... Kumohon jangan mengusirku. Aku benar-benar menyesal dengan perbuatanku padamu. Maafkan aku." pinta Shane memelas.
Alfie berusaha mengeraskan hatinya agar tak luluh pada Shane.
"Kau tak perlu berpura-pura peduli padaku, Shane." tukas Alfie.
"Aku bersumpah saat ini aku mencemaskan dirimu." tegas Shane memelas.
"Kau tidak benar-benar mengkhawatirkanku karena kau lebih memilih gadis itu."
"Alfie, kumohon jangan kau bahas itu lagi. Aku tidak ingin kau kembali menangis kesakitan seperti tadi malam." desak Shane memelas.
Alfie pun terdiam sejenak.
"Dimana Finn dan Charlie?" tanya Alfie agak dingin.
"M-mereka ada bersama bibi Anne. Aku meminta bibi Anne untuk menjaga mereka selama kau ada di rumah sakit." jawab Shane.
Alfie pun kembali terdiam dan mengalihkan pandangannya dari Shane yang terus memperhatikan wajahnya.
"Alfie..." Shane meraih tangan Alfie namun suaminya itu menarik paksa tangannya tak ingin digenggam.
Shane merasa sedih karena itu.
"Aku mohon katakan sebenarnya ada apa denganmu? Kenapa kau terus menerus berteriak kesakitan?" tanya Shane merasa khawatir dan penasaran.
Alfie tak menjawab dan hanya memandang keluar jendela.
"Alfie... Tolong katakan padaku. Aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu." pinta Shane mendesak.
"Tak ada yang perlu kau khawatirkan terhadapku, Shane." tutur Alfie tanpa memalingkan pandangannya.
"Tak ada yang bisa kau lakukan selain menungguku mengatakan itu semua. Aku baik-baik saja. Tapi suatu saat kau akan tau yang sebenarnya." kata Alfie menguatkan dirinya di hadapan Shane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomanceTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...