Finn dan Charlie yang baru saja pulang sekolah segera berlari masuk kedalam rumah begitu turun dari dalam mobil.
"Didi!!" seru keduanya berlarian kedalam rumah.
"Didi dimana?" gumam Charlie melihat ruang tengah yang kosong.
"Mungkin didi masih tidur. Ayo, kita ke kamar didi." ajak Finn.
Si kembar pun langsung beranjak ke kamar Alfie. Mereka berdua membuka pintu kamar tersebut dengan pelan-pelan.
"Didi?" panggil Finn dan Charlie dengan pelan.
Mereka melihat Alfie yang sedang tertidur diatas tempat tidur.
"Ssttt... Didi masih tidur." bisik Finn dihadapan wajah Charlie sembari menempelkan jari telunjuk di bibirnya.
Pelan-pelan mereka menghampiri Alfie diatas ranjang.
"Apa didi masih sakit?" tanya Charlie berbisik pada Finn.
"Entahlah."
Finn meletakkan punggung tangannya diatas dahi Alfie. Alfie sedikit tersentak kaget merasa ada sesuatu yang menyentuh dahinya. Perlahan ia membuka kedua matanya dan agak terkejut mendapati kedua putranya yang sedang duduk diatas ranjangnya.
"Didi?" panggil Finn begitu melihat Alfie terbangun.
"Finn, Charlie?" panggil Shane begitu masuk kedalam kamarnya.
"Kalian sudah pulang?" tanya Alfie melihat kedua putranya dan Shane yang baru saja masuk kedalam kamar.
"Iya. Ayah baru saja mengantar kami."
"Apa kalian sudah makan?" tanya Alfie. Si kembar menggeleng-gelengkan kepala mereka.
Berangsur-angsur Alfie merubah posisinya menjadi duduk sembari bersandar di kepala kasur. Ia meraih kacamatanya lalu mengenakan benda itu ke wajahnya.
"Aku akan memesan makanan dari luar kalau kau belum merasa sehat, Alfie." ujar Shane penuh pengertian.
"Aku bisa. Aku akan memasakkan makan siang untuk kal—", "uhuk! Uhuk!"
Shane segera menghampiri Alfie.
"Kau tak perlu memaksakan diri, Alfie." ujar Shane merasa khawatir.
"Didi, apa didi masih sakit?" tanya Finn dengan tatapan iba.
"Didi baik-baik saja, sayang. Jangan khawatir." Alfie memperlihatkan senyumannya.
"Agh!..." Alfie meringis begitu rasa nyeri kembali menyerang dadanya.
"Alfie, apa kau baik-baik saja?" Shane tampak panik seraya memegangi Alfie di atas ranjang.
"A-aku...." Alfie meremas dadanya dan menahan rasa nyeri itu.
"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkanmu air." Shane dengan gusar segera beranjak keluar dari dalam kamar.
"Didi, didi kenapa?" Finn tampak ingin menangis.
"Apa didi masih sakit?" Charlie pun tampak ketakutan.
Si kembar turut mengkhawatirkan Alfie. Namun Alfie tak ingin menunjukkan rasa sakitnya. Ia berusaha untuk tersenyum agar kedua putranya menganggap jika ia baik-baik saja.
"Didi tidak apa-apa. Jangan khawatir." Alfie menunjukkan senyum manisnya dengan terus menahan rasa nyeri di dadanya.
"Kenapa dadaku kerap terasa nyeri seharian ini." batin Alfie merasa ada sesuatu yang tak beres dengan dirinya.
Shane pun kembali kedalam kamar dengan segelas air di tangannya. Ia segera menghampiri Alfie dan memberikan segelas air tersebut pada Alfie.
"Ini, minumlah dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomanceTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...