28#LBAS2

1.8K 182 19
                                    

Shane tengah mengerjakan tugas kantornya. Ia fokus mengetik di laptopnya dan tampak sedang serius dengan pekerjaannya. Suara ketikan keypad laptopnya itu sedikit memecah keheningan di ruang kerjanya. Sesekali Shane menggumamkan sesuatu sembari melihat layar laptopnya.

"Shane..." panggil seseorang yang membuat Shane sontak menghentikan aktivitasnya.

"Ally?" Shane melihat gadis itu baru saja masuk ke ruangannya. Dan sekarang ia berjalan kearahnya.

"Kenapa kau tidak mengangkat teleponku?" Ally sedikit merengut sembari mengalungkan lengannya memeluk Shane dari belakang.

"A-aku sedang banyak pekerjaan. Ada apa?" jawab Shane sedikit risih.

"Hmm... Apa kesibukanmu itu sampai membuatmu tidak bisa mengangkat telepon dariku?" lagi-lagi Ally merengut sembari memperhatikan layar laptop Shane.

"Y-ya, aku harus fokus mengerjakan ini semua." jawab Shane.

"Pekerjaanmu itu tampak membosankan." tukas Ally.

Ally pun segera menutup layar laptop Shane lalu duduk di pangkuan pria itu.

"Kau bisa stress kalau terlalu sibuk." tukasnya lagi.

"Ally, aku harus bekerja." ujar Shane.

"Ini sudah hampir jam makan siang. Kita akan makan di mana siang ini? Aku bosan kalau di restoran yang biasa kita kunjungi. Lagipula aku dengar ada restoran Italia yang baru buka di dekat alun-alun kota." jelas Ally tak sabar ingin mengajak Shane makan siang bersamanya.

"Aku tidak bisa."

"Kenapa? Kau belum lapar, ya? Hmm..." Ally sedikit merasa kecewa dengan jawaban Shane.

"Setelah ini aku harus pergi ke sekolah putraku." jawab Shane tanpa basa-basi.

"Untuk apa?" Ally merasa heran.

"Aku harus menjemput Finn dan Charlie. Aku berjanji untuk mengajak mereka pergi ke taman bermain hari ini." jawab Shane dan membuat Ally merasa patah semangat.

"Kalau begitu aku ikut denganmu." ujar Ally tak ingin jauh dari Shane.

"Tapi aku juga pergi bersama Alfie."

"Memangnya kenapa? Alfie kan kenal denganku. Kurasa dia tak akan keberatan kalau aku ikut bersama kalian." sanggah Ally agak merengut.

"Bukan seperti itu." tukas Shane tampak sedikit gusar mencari alasan yang tepat.

"Lalu?"

Shane sedikit memalingkan wajahnya dan tampak memikirkan sesuatu.

"Ya, aku mengerti." ujar Ally. Shane pun kembali menatap wajahnya.

"Kau dan keluarga kecilmu akan menghabiskan waktu bersama tanpa ada orang lain yang ikut bergabung." tukas Ally merasa cemburu.

"Ally..."

"No, Shane. Aku mengerti." Ally pun segera bangkit berdiri dari pangkuan Shane.

"Lanjutkan saja pekerjaanmu." kata Ally tampak merajuk.

Shane kembali menarik lengan Ally dan membuat gadis itu kembali terduduk di pangkuannya.

"Ada apa?" tanya Ally.

"Kuharap kau benar-benar mengerti. Karena saat ini aku sudah berkeluarga. Jadi aku pun tak bisa selalu mengutamakan diriku. Alfie dan kedua putraku, mereka membutuhkanku." ujar Shane tampak serius dengan perkataannya.

Sejujurnya Ally merasa cemburu karena Alfie lebih beruntung darinya bisa mendapatkan Shane. Terlebih lagi Shane tampak sangat mencintai pria itu. Tapi Ally berupaya untuk menampik kecemburuannya itu. Ally pun tak menjawab dan sedikit memalingkan wajahnya.

Love By Accident 2 (The Sequel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang