Steve mengantar Alfie kerumah bibi Anne untuk menjemput Finn dan Charlie lebih dulu. Selama diperjalanan, Alfie hanya diam dan tak berbicara sedikit pun pada Steve. Sampai akhirnya mereka sampai dirumah bibi Anne.
"Kau tunggu di mobil saja. Biar aku yang masuk kedalam." ujar Alfie sembari melepaskan sabuk pengamannya. Lalu ia turun dari dalam mobil Steve.
Steve memperhatikan Alfie yang sedang berjalan ke beranda rumah bibi Anne dari dalam mobilnya. Tak lama setelah bibi Anne membukakan pintu, Alfie langsung masuk kedalam.
"Alfie? Dimana Shane? Apa kau sendiri?" tanya bibi Anne sembari mengikuti Alfie ke ruang tengah.
"Shane masih ada urusan. Aku bersama Steve." jawab Alfie dengan datar.
"Steve?"
"Rekan kerja Shane. Dia temanku juga." tambah Alfie.
"Dimana Finn dan Charlie?" Alfie melihat ruang tengah yang kosong.
"Mereka ada diatas. Dibekas kamarmu dulu." jawab bibi Anne.
Alfie segera berjalan kearah tangga dan naik keatas.
"Finn... Charlie..." panggil Alfie begitu membuka pintu kamarnya.
Ia melihat Finn dan Charlie yang sedang bermain diatas tempat tidurnya dulu. Sepertinya bibi Anne masih sering membersihkan bekas kamarnya ini. Karena Alfie masih melihat kamarnya yang bersih dan terawat.
"Didi!!" seru Finn dan Charlie begitu melihat Alfie diambang pintu.
Keduanya lalu segera turun dari atas tempat tidur dan berlari menghampiri Alfie.
"Didi, dimana ayah?" tanya Finn.
"Ayah masih harus bekerja. Kita pulang lebih dulu kerumah, okay?" jawab Alfie.
"Nenek Anne membuat kue coklat yang lezat sekali." seru Charlie. Finn pun turut mengangguk mendengar ucapan adiknya barusan.
"Nenek akan membungkusnya untuk kalian bawa pulang." tiba-tiba bibi Anne datang menghampiri mereka.
"Yeay! Terima kasih nenek Anne!" seru Finn dan Charlie.
"Bibi akan merapikan mainan mereka dulu kedalam tas."
"Tidak, biar aku saja. Bibi tolong pasangkan saja sepatu mereka." pinta Alfie.
"Baiklah."
"Finn, Charlie. Tunggu didi dibawah." pinta Alfie pada kedua putranya.
"Ayo, sayang." bibi Anne segera membawa turun si kembar.
Alfie mendekati ranjangnya dan merapikan mainan Finn dan Charlie lalu memasukkannya kedalam tas ransel mereka. Setelah selesai, ia segera turun ke bawah.
"Finn, Charlie. Apa kalian sudah sele-"
Alfie agak terkejut mendapati Steve diruang tengah sembari bermain dengan Finn dan Charlie.
"Paman. Sekarang giliranku." seru Finn yang juga ingin menaiki jungkat-jungkit dikaki Steve.
"Tunggu, paman. Sebentar lagi." Charlie tampak keasikan dan tak ingin digantikan oleh Finn.
"Charlie, sekarang giliranku." Finn protes.
"Finn, Charlie. Apa yang kalian lakukan?" Alfie menghampiri mereka.
"Charlie, ayo turun dari kaki paman Steve." pinta Alfie.
Charlie pun turun dari kaki Steve dengan wajah cemberut karena Alfie menginterupsi saat dirinya sedang asik bermain.
"Paman, sekarang giliranku." pinta Finn pada Steve.
"Finn..." Alfie menatap wajah Finn memberi peringatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident 2 (The Sequel)
RomanceTAMAT 15 Desember 2017 s.d 26 April 2018✍ [Book 2 of 3] Kesedihan, rasa sakit hingga pengorbanan adalah hal yang harus dihadapi Alfie dan Shane saat memperjuangkan ikatan cinta mereka di masa Ialu. Kini keduanya sudah terikat dalam ikatan suci. Keba...