6. Aku Juga Bisa Marah

107K 4.8K 412
                                    

Berhubung Woojin udah pergi dari depan rumahnya, Puti kembali masuk kedalam rumahnya. Ketika ia masuk kedalam, ia bisa melihat Daniel.sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

“ itu siapa? ” tanya Daniel.

“ temen aku kak. ”

“ temen tapi bawain martabak ya? Wih berarti lo spesial banget dong? ” ucap Daniel sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

“ ah enggak kok kak, tadi cum-- ”

“ jauhin dia! ” ucap Daniel memotong pembicaraan Puti.

Puti gatau kenapa Daniel menyuruhnya untuk menjauhi sahabatnya tersebut. Walaupun Woojin bulukan begitu, tetap aja dia sahabat terbaik Puti dari kelas 10. Dan dia adalah teman pertama Puti sewaktu pertama kali SMA. Jelas Puti enggak mau jauhin Woojin.

“ loh? Emangnya kenapa kak? Dia kan gak ada salah apa apa. ”

“ gausah ganjen jadi cewek! ”

Puti menghela napasnya dengan kasar. Udah di suruh jauhin Woojin, eh sekarang Puti dibilang ganjen. Helaw.

“ maksud kakak apa? Emang kalo punya temen cowok itu berarti ganjen gitu? Terus kalo kakak punya temen cewek, berarti kakak ganjen juga dong? ” sindir Puti.

Daniel menatap Puti dengan tajam seolah olah Puti salah bicara.

“ Temen gue emang ada yang cewek, tapi mereka semua itu para Jalang! Berarti lo itu termasuk para Jalang! ” balas Daniel tidak suka.

“ bukan berarti aku seorang jalang kak! Kakak boleh nyuruh nyuruh aku, tapi kakak gak boleh hina harga diri aku! Kalau kakak mau dihargai, hargai juga aku kak! ”

“ sialan! Lo mulai berani sama gue? Sini lo ikut gue!! ”

Daniel menarik paksa tangan Puti dengan keras. Puti hanya bisa meringis kesakitan sambil menangis. Ia udah berusaha untuk melepaskannya, tapi tenaga Daniel jauh lebih kuat dari pada Puti.

Daniel membawa Puti masuk kedalam kamarnya. Daniel dengan segera mengambil sabuk yang masih menempel pada celana kerjanya, lalu ia mencambuk pantat Puti dengan sabuk tersebut.

Memang tidak menyebabkan luka, tapi rasa perih dan panas dapat Puti rasakan di pantatnya tersebut.

“ MASIH MAU NGEBANTAH GUE LAGI HAH?! ” Ucap Daniel dengan emosi sambil mencambuk Puti.

“ ahh!! A-ampun Kak! ”

Walaupun sudah minta ampun, tetap saja Daniel masih mencambuk pantat Puti karena masih terasa kesal terhadapnya.

Jangan ditiru ya gengs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan ditiru ya gengs

StepBrother [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang