34. Memaafkan Tapi Tidak Dilupakan

47.8K 2.3K 614
                                    

Daniel berpamitan dengan Mama Jeje dan juga Puti sebelum pergi meninggalkan rumah. Semua koper-koper miliknya sudah berada di dalam mobil.

“Daniel pamit ya ma. Put, aku pamit ya.”

“kamu hati-hati di sana ya, Daniel.”

“iya kak, kakak hati-hati ya.”

“iya, pasti kok ma, Put. Yaudah, Daniel berangkat sekarang ya.”

Daniel masuk ke dalam mobil dan mulai menghidupkan mesin-mesin mobilnya. Setelah itu, Daniel berserta mobilnya hilang dari pandangan Puti dan Mama Jeje.

Kak Daniel ♥Incoming Video Call

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kak Daniel ♥
Incoming Video Call

Kak Daniel ♥Incoming Video Call

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"halo?"

"HAI PUTI!!"

"kenapa vidcall kak?"

"peka dong! Aku kangen!"

"gimana di sana kak? Enak gak?"

"enak kok. Tapi lebih enak di rumah. Soalnya, di rumah kan ada bidadari cantik aku hehehe."

"basi."

"tau gak? Di sini aku punya tetangga bohay banget! Pakaiannya juga mengundang perhatian. Untung aku kuat imannya."

"oh."

"yaudah liatin aja cewek itu, gausah vidcall aku lagi!"

Pip!

Puti mengakhiri video call mereka. Baru juga pindah beberapa jam yang lalu, eh mata Daniel udah jelalatan aja ngeliatin cewek bohay.

Puti akhirnya berdiri di depan cermin dan memperhatikan seluruh tubuhnya.

"tete aku gede kok!"

"pantat aku juga lumayan!"

"emang sebohay apa sih cewek itu?!"

Puti akhirnya pergi menjauh dari hadapan cermin. Kalau dipikir-pikir lagi, kenapa ia harus cemburu dengan porsi tubuh bohay tetangga Daniel?

Jatuhnya kayak norak aja gitu.

StepBrother [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang