Huh... Puti bosan kalau begini terus. Buat apa Daniel mengajaknya ke kantor kalau ujung-ujungnya Puti didiamkan seperti ini? Mau pamer kalau dia punya banyak kerjaan? Ck! Emangnya cuma dia doang yang sibuk? Tidak tau apa stok drama Korea masih menumpuk di laptopnya? Kenapa tidak mengajaknya pulang aja sih?
Puti melihat ke arah Daniel yang tengah memijat pelipisnya secara memutar. Tak tega juga Puti melihat Daniel seperti kelelahan. Wong kerjaannya seabrek setinggi Gunung Everest. Gimana tidak penat coba kepalanya?
“biar aku aja kak.” Puti mengambil posisi di belakang Daniel dan membantu memijatkan pelipisnya.
Tidak sia-sia Daniel mengajaknya ke kantor. Kalau ia lelah, ada yang pijitin dia secara gratis. Siapa sih yang tidak senang di pijit secara gratis? Mana pijitannya enak pula.
Tok tok tok...
Ceklek..
Seorang wanita cantik nan tinggi masuk ke ruangan Daniel. Puti tidak bisa mengedipkan matanya. Rasanya, wanita itu cantik sekali. Puti yang juga seorang wanita hanya bisa minder melihat kecantikan dari pegawainya Daniel. Pantas saja Daniel betah di kantor, isinya bening-bening semua.
Makin banyak saingannya nih si Puti.
“Pak Daniel, ada berkas yang harus bapak tanda tangani sekarang.” ucap wanita tersebut.
Ah sialan, hati Puti terasa panas melihat wanita itu tersenyum manis kepada Daniel.
Tapi anehnya, kenapa ketika wanita itu melihat Puti, senyumannya seolah-olah hilang ditelan bumi? Apa dia tidak suka dengan kehadiran Puti disini? Harusnya Puti dong yang tidak suka dengan kehadirannya disini.
“Pak Daniel, itu siapa?”
Bete parah. Kenapa dia kepo sekali dengan Puti sih? Kalau datang ke ruangan Daniel karena ada urusan kerjaan, ya bahasnya kerjaan aja dong. Kenapa pake tanya-tanya yang lain?
“oh dia? Adik tiri saya.” balas Daniel dengan senyumannya.
Kutu kupret! Dia bilang apa? Saya? Kenapa bahasanya sopan banget? Dia kan bos, kenapa tidak menggunakan bahasa yang lebih semena-mena? Argh.. Panas panas.
“Oh begitu. Pak Daniel udah makan?”
Tidak bisa dibiarin ini. Kenapa pakai bertanya sudah makan apa belum? Apa-apaan ini? Emangnya disini cuma ada Daniel doang? Helaw, tidak lihat dibelakangnya juga ada Puti? Kenapa tidak bertanya padanya juga?
“Ekhm.. Aduh keselek. Kak ada air tidak?” ucap Puti mencoba menghancurkan suasana.
“noh di kamar mandi banyak.” balas Daniel dengan smirknya.
Wanna cry saja Puti. Demi neptunus, Puti kesal banget dengan Daniel. Sengaja ya mempermalukannya di depan wanita cantik tersebut? Kutu kupret!
“Air minum kak, bukan air comberan!” Puti tak dapat menahan rasa kesalnya.
Sialan pangkat tiga! Kenapa Daniel malah tertawa melihatnya cemberut seperti ini? Senang sudah mempermalukannya? Ck! Emang dasar semua cowok itu sama aja!
“kan bilangnya cuma air, bukan air minum. Salah siapa?”
Sabar.. Sabar.. Emang susah ngeladenin orang yang otaknya tidak sampai. Untung sayang, jadi termaafkan. Hehe.
“Pak Daniel, mau makan siang bersama?” cela wanita itu.
“hmm, maaf ya Mina, mungkin lain kali aja. Saya mau makan siang bersama adik saya.”
Pfftt.. Puti tidak dapat menahan ketawanya. Rasanya, ia jauh lebih unggul dari si Mina Mina ini.
“baiklah pak, kalau begitu saya permisi.”
Akhirnya. Kenapa tidak dari tadi aja sih keluarnya? Tidak tau apa kalau Puti sudah menahan gondoknya dari tadi? Memang dasar wanita penggoda!
“kita makan di kantor aja ya? Kerjaan gue lagi banyak.” ucap Daniel.
Alah, mau makan di kantor atau di luar sekalipun Puti bakalan jabanin. Yang penting, Daniel tidak makan bersama dengan si Mina Mina itu. Huh, dongkol rasanya.
Puti tidak bisa menutup mulutnya sekarang. Demi apapun, semua ini makanan? Gila-gila! Ini mau makan berdua atau mau makan satu kampung? Banyak banget makanannya.
“k-kak? Ini banyak banget ordernya?”
“kenapa emangnya?”
“kakak gak salah order kan?”
“ya enggaklah! Gue beliin ini semua buat lo.”
Tunggu, tadi Daniel bilang apa? Buat Puti? Astaga naga, kenapa Puti jadi GR gini sih? Ayolah, jangan sampai pipi Puti berubah warna menjadi merah tomat? Ah itu memalukan!
“m-maksud gue, lo kan bakalan mijitin gue nanti. Jadi gue ga mau dapet pijitan yang loyo. Jadi gausah GR!”
Lihatlah Daniel. Kenapa dia jadi salah tingkah begini? Seharusnya Puti kan yang salah tingkah? Ini kenapa malah Daniel yang jadi salah tingkah? Dua rius, Daniel kelihatan gemas banget sekarang. Duh kagem. Kakak gemes.
“buruan makan! Gue gak mau lo sakit gara-gara telat makan!”
Eh? Itu tadi bentuk perhatian Daniel kan? Ada apa dengan Daniel?
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother [√]
Fanfic•Kang Daniel Fanfiction• "Kakak mau ngapain?!" "udah lo diem aja. Ini bakalan nikmat kok." 17+ , nobaku, harsh words ©Saiamir