Setelah Daniel dan kawan-kawan sukses memberikan kejutan ulang tahun untuk Puti, Mama Jeje menghubungi Daniel dengan cara video call.
"Daniel!! Gimana? Sukses gak?"
"Sukses dong tante!" Sahut Minhyun.
Yang ditanya siapa, yang nyahut siapa. "Yang ditanya gue, bukan lo, Minmin!"
"Syukur deh kalau sukses. Yaudah, ayo buruan ke rumah. Kita panggang-panggang sekarang!"
"SIAP TANTE!" Kompak Hanbin, Minhyun, Mas Ong, dan juga Woojin.
Pip!
Daniel menatap teman-temannya dengan tatapan tajam. Sebelumnya, Daniel sudah tahu kalau Mama Jeje akan merayakan ulang tahun Puti dengan cara panggang-panggang, maka dari itu, dari awal Daniel berpesan kepada teman-temannya untuk tidak menerima tawaran apapun dari Mama Jeje.
Namanya juga diajakin makan-makan, siapa sih yang tega menolak tawarannya? Sama seperti Hanbin, Minhyun, Mas Ong, dan juga Woojin. Tidak ada kata "tidak" dalam tawaran makanan.
"Gue bilang jangan terima tawaran apapun dari nyokap gue!"
"Galak amat lo kayak anjing." Sahut Woojin.
"Nyokap lo niatnya baik, gak boleh di tolak tawarannya. Haram itu namanya." Sahut Minhyun sok tahu.
"Nyokapnya baik, anaknya pelit. Asu." Sahut Hanbin.
"Sesungguhnya orang pelit akan sempit kuburannya." Ceramah Mas Ong.
"Enggak boleh gitu kak!" Sahut Puti sambil memukul lengan Daniel.
"Hehehe, bercanda." Balas Daniel sambil cengar-cengir.
"Giliran Puti marah, eh alasannya bercanda. Basi!" Sahut Woojin.
"Cupu, diem aja lo!" Balas Daniel.
"Udah-udah, ayo kita ke rumah sekarang. Aku bawa motor, jadi kemungkinan aku bakalan sampai di rumah duluan." Ucap Puti.
"Loh? Kamu sama aku aja Put. Motor kamu biarin aja tinggal di sini." Sahut Daniel tidak terima.
"Enggak bisa gitu kak. Aku datang ke sini naik motor, berarti pulangnya juga harus naik motor dong. Lagian, kasian si cecep kalo di tinggal semalaman di sini. Aku enggak mau kalau si cecep kenapa-napa."
"Ketika si doi lebih sayang sama motornya. Ciaaa kalah saing sama motor lo, nyet!" Kompor Hanbin.
"Bacot lo anjing."
Akhirnya Daniel pasrah dengan keputusan Puti. Padahal, Daniel khawatir dengan keselamatan Puti.
* * *
Selagi menunggu daging panggangnya matang, Puti membantu Daniel untuk memotong sayur-sayuran. Kalau masalah daging, sudah ada Mas Ong dan Woojin yang menjaganya. Ya walaupun terkadang mereka bermain curang dengan cara menikmati sedikit demi sedikit daging panggang tersebut.
Tidak usah tanya Minhyun dan Hanbin, mereka hanya diam dan berkata "kita bantu doa aja."
Padahal mereka asik dengan ML-nya.
"Aku potongin paprikanya." Ucap Puti hendak mengambil beberapa paprika. Ternyata eh ternyata, Daniel juga ingin memotong paprika tersebut. Alhasil, tangan Puti dan tangan Daniel saling bertemu dan terjadilah kontak fisik.
Memang sudah pacaran, tapi, rasanya seperti masih tahap PDKT-an. Mereka jadi salah tingkah dan terlihat malu-malu.
"Kamu cantik." Ucap Daniel tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
StepBrother [√]
Fanfiction•Kang Daniel Fanfiction• "Kakak mau ngapain?!" "udah lo diem aja. Ini bakalan nikmat kok." 17+ , nobaku, harsh words ©Saiamir